Cirebon (ANTARA News) - Buruknya kondisi jalan di Pantura Jawa Barat dan belum selesainya pelebaran seluruh badan jalan mengakibat kendaraan harus merayap sepanjang Sumur Adem, di Subang sampai Eretan, Indramayu sepanjang 15 kilometer menyebabkan waktu tempuh Cikampek-Cirebon molor sampai lima jam lebih dari waktu normal empat jam. Wartawan ANTARA di Ceribon, Sabtu melaporkan, antrian panjang kendaraan mulai merayap selepas Sumur Adem dan makin parah menjelang Pasar Sukra, Indramayu. Kemacetan luar biasa juga terjadi menjelang Pasar Patrol dan di Desa Bugel karena ada sebagian badan jalan yang longsor. Sejumlah bus besar dan kendaraan pribadi tampak tidak mau tertib melakukan antrian di jalan yang tinggal sebelah akibat longsor di Desa Bugel sehingga semakin memacetkan arus lalu lintas. Nasib kendaraan kecil sangat merana karena sesekali terjebak kubangan besar yang tertutup air hujan dengan kedalaman antara 20 sampai 40 sentimeter. Menurut seorang petugas lalu lintas di Pasar Patrol, kemacetan sudah terjadi sejak pagi hari sampai siang hari akibat banyak jalan yang berlubang sehingga kendaraan tidak bisa melaju, apalagi sebagian lubang tertutup air hujan. Sejumlah angkutan dan supir bus juga mengakui, kondisi jalan pantura sudah semakin parah dan sangat mengganggu perjalanan, karena sejak dua hari lalu, waktu tempuh Cirebon-Cikampek bisa molor tujuh jam lebih karena kendaraan bergerak perlahan di sejumlah titik kerusakan jalan. "Hari ini saya terjebak kemacetan sampai tiga jam dari Sumur Adem sampai Kandanghaur," kata Sobirin, sopir bus Sahabat yang terpaksa harus menyerobot karena mengejar setoran. Sejumlah sopir truk yang mangkal di SPBU Kandanghaur juga mengungkapkan, perjalanan sejak dari Semarang sampai Subang semakin hari semakin berat karena sesekali harus bisa mengendalikan kecepatan akibat banyaknya jalan yang rusak. "Selain perjalanan tambah lama, kondisi bull joint dan klaker di roda juga sering jebol," kata Sukri, sopir truk yang terbiasa membawa barang kelontong pulang balik Semarang-Jakarta. Prof Dr Ir Hadi Arifin, guru besar IPB yang akan mengikuti Seminar di Cirebon juga ikut terjebak kemacetan menyebabkan perjalanan dari Cikampek sampai Cirebon harus ditempuh dalam waktu tujuh jam lebih. "Saya perkirakan tiba di Cirebon jam delapan pagi karena ada acara Seminar Pertanian tetapi baru sampai jam dua belas kurang 15 menit," katanya. Dengan berkelakar, Hadi akan mengajukan komplain ke Dinas Perikanan dan bukan Dinas Pekerjaan Umum karena mengapa banyak sekali "kolam ikan" di tengah jalan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006