Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VI DPR RI Lukman Edy mengatakan, aksi mogok oleh pilot Garuda berefek pada aktifitas ekonomi.

"Bukan hanya sekedar mengecewakan para penumpang yang tertunda keberangkatannya tetapi berefek kepada mengganggu aktifitas ekonomi masyarakat," kata Lukman Edy di Jakarta, Kamis.

Dalam persoalan ini, kata mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut, yang patut untuk dipersalahkan adalah manajemen Garuda. "Menurut saya, manajemen Garuda tidak responsif, padahal ancaman mogok sudah dipublikasikan jauh-jauh hari," kata dia.

Di samping itu, Garuda juga dinilai tidak responsif terhadap upaya pelayanan prima pada masyarakat, sehingga masyarakat dirugikan. "Tidak responsif terhadap tuntutan internal, sehingga tuntutan dianggap seperti angin lalu, bukan mencari solusi terhadap permasalahan yang ada," katanya.

‎Selain itu, manajemen Garuda tidak afirmatif terhadap isu keadilan, apalagi menyangkut keadilan dan keberpihakan terhadap sumber daya manusia lokal.

"Ekstrimnya rasa nasionalisme manajemen Garuda bisa dipertanyakan. Manajemen Garuda tidak solutif. Kejadian ini terjadi berulang ulang, kenapa substansi tidak diselesaikan," kata mantan Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa.

Asosiasi Pilot Garuda Indonesia melakukan aksi mogok terbang mulai hari Kamis dinihari mulai pukul 00.00 WIB. Aksi ini dipicu oleh sikap manajemen Garuda Indonesia yang menyewa pilot asing sehingga memunculkan keresahan di kalangan pilot lokal Garuda.

Mogok massal pilot Garuda didorong oleh permintaan mereka agar mendapatkan bayaran yang sama dengan pilot asing yang dikontrak sementara oleh maskapai penerbangan nasional itu.
(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011