Kegiatan vaksin penguat atau tahap ketiga diikuti sekitar 200 atlet dari 13 cabang olahraga NPC Indonesia disela pemusatan latihan nasional (pelatnas) persiapan ASEAN Para Games XI
Solo (ANTARA) - Sebanyak 250 atlet, ofisial, dan pengurus "National Paralympic Committee" (NPC) Indonesia mengikuti kegiatan vaksin menguat atau tahap ketiga COVID-19 yang digelar, di Rumah Sakit Ortopedi Prof.Dr. R. Soeharso Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Rabu.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) NPC Indonesia Ukun Rukaendi kegiatan vaksin penguat atau tahap ketiga diikuti sekitar 200 atlet dari 13 cabang olahraga NPC Indonesia disela pemusatan latihan nasional (pelatnas) persiapan ASEAN Para Games XI dan ditambah sekitar 50 orang baik dari ofisial maupun pengurus pusat.

Ia menjelaskan kegiatan vaksinasi tersebut sama dengan masyarakat lainnya, yakni menjadi program pemerintah pada masa pandemi COVID-19 untuk menjaga masyarakatnya termasuk NPC di dalamnya.

"Kami menjalani vaksinasi ini, pertama untuk mendukung program pemerintah dan untuk kebutuhan masyarakat sendiri menjaga imunitas tubuh atau kesehatan dan keselamatan. Apalagi, sebagai atlet sangat dibutuhkan selalu kesehatan yang kuat," katanya.

Menurut dia, dengan telah divaksin penguat para atlet tersebut diharapkan mereka merasa nyaman dan aman dalam setiap melaksanakan pemusatan latihan untuk meningkatkan prestasi yang terbaik bagi bangsa dan negara.

Atlet NPC Indonesia selalu disiplin dalam menjaga protokol kesehatan pada setiap waktu. Bahkan, pada acara Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua yang berlangsung pada tanggal 2-15 November 2021 kasus COVID-19 dinyatakan nol persen.

"Artinya, NPC Indonesia dalam kegiatan pelatnas akan lebih sehat dan selalu menjaga prokes. Kami mempunyai pengalaman dan aturan selama Paralimpiade Tokyo pada masa pandemi menjadi pembelajaran bagi para atlet. Kami tidak main-main menjadi tuan rumah APG tahun ini, NPC Indonesia menargetkan bisa menjadi juaran umum," katanya.

Kegiatan vaksinasi penguat tersebut, kata Ukun Rukaendi, juga merupakan salah satu untuk mendukung NPC Indonesia bisa merebut juara umum. NPC Indonesia juga ada aturan satu kamar satu atlet dan tidak boleh sembarang berinteraksi dengan orang lain selama pelatnas.

Salah satu atlet bulutangkis NPC Indonesia Khalimatus Sadiyah mengatakan dirinya merasa aman dan nyaman selama pelatnas di Solo, usai divaksin penguat atau tahap ketiga merek Astrazaneca. Para atlet akan lebih fokus berlatih untuk persiapan APG di Indonesia.

Khalimatus Sadiyah atlet peraih medali emas lewat cabang olahraga bulutangkis nomor ganda putri berpasangan dengan Leani Ratri Oktila pada Paralimpiade Tokyo Jepang 2020 itu, mengatakan dirinya persiapan APG XI masih latihan rutin dan belum tahu siapa nanti pasangannya pada ganda putri.

"Saya sedang menjalani vaksin penguat atau tahap ketiga dengan merek "Astrazeneca". Sehingga, pemusatan latihan diliburkan satu hari," kata Sadiyah.

Jumlah atlet bulu tangkis NPC Indonesia yang ikut vaksin penguat ada 19 atlet terdiri dari 15 putera dan empat puteri. Dirinya pada APG XI targetkan inginnya dapat menyumbang medali emas untuk NPC Indonesia.

Atlet tenis meja NPC Indonesia, David Yakob, mengatakan, atlet tenis meja yang masuk pelatnas dan mengikuti vaksin penguat ada sekitar 30 atlet baik putera maupun puteri.

Peraih medali perunggu pada nomor TT10 individu Paralipiade Tokyo Jepang 2020 itu menjelaskan para atlet sudah mulai fokus menjalani pelatnas di Solo baik fisik maupun tehnik. Khusus tenis meja pelatnas di gedung Hartono Trade Center Solo Baru Sukoharjo.

"Saya akan turun pada tunggal putera tenis meja target bisa meraih medali emas. Saya memang tidak boleh lengah, tetap harus fokus dalam meningkatkan latihan dan antisipasi calon lawan-lawan saya," demikian David Yakob.

Baca juga: Menpora: pemerintah akan bangun Training Camp atlet NPC di Karanganyar

Baca juga: PHRI Papua pastikan prokes di penginapan kontingen Peparnas

Baca juga: NPC Indonesia pastikan Solo siap jadi tuan rumah ASEAN Para Games

 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022