Kupang (ANTARA News) - Lion Air, salah satu maskapai penerbangan swasta yang setiap hari melayani penerbangan dari Kupang Nusa Tenggara Timur ke sejumlah kota lain di Indonesia, diminta untuk mengurangi frekuensi penerbangannya, guna menghindari mundurnya penerbangan.

Kepala Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Timur (NTT), Bruno Kupok, di Kupang, Kamis, mengatakan, permintaan pemerintah kepada manajemen Lion Air tersebut, didasarkan pada keluhan masyarakat yang ditujukan kepada manajemen penerbangan tersebut, yang selalu terlambat dalam penerbangan, yang mengakibatkan kerugian pada masyarakat penumpang.

Secara kelembagaan, lanjut dia, Dinas Perhubungan NTT telah meminta hal tersebut kepada manajemen Lion Air untuk meningkatkan kualitas layanan penerbangan kepada konsumen.

Menurut dia, permintaan perubahan jadwal penerbangan kepada Lion Air hanya terhadap penerbangan langsung yang melayani rute Jakarta-Kupang.

Sedangkan rute penerbangan lainnya tujuan Jakarta namun harus melalui Surabaya (transit) tidak mengalami perubahan.

Dia mengatakan, kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah itu, juga dimaksudkan untuk memperlancar arus penerbangan, juga dalam rangka mengamankan kepentingan masyarakat yang adalah konsumen, menjelang Ramadan 2011.

"Perubahan jadwal penerbangan Lion Air ini secara menyeluruh terkait hari raya Lebaran," kata Bruno.

Dijelaskan, kendati kebijakan pengurangan frekuensi penerbangan untuk layanan rute langsung Kupang-Jakarta dilakukan, namun hal tersebut tidak berpengaruh pada frekuensi penerbangan Lion Air yang selama ini melayani masyarakat di daerah ini.

Untuk itu, lanjut Bruno, masyarakat konsumen dan pelanggan Lion Air diminta untuk tidak cemas dan khawatir, karena layanan penerbangan Lion Air tetap terus ada.

Tentang kenaikan harga tiket yang terjadi akhir-akhir ini, mantan Kepala Biro Umum sekretariat Daerah NTT itu mengaku lumrah, seiring dengan permintaan di pasaran.

Menurut dia, jika permintaan meningkat, harga tiket pun akan tinggi, namun tetap pada batas-batas yang ditetapkan.

"Menjelang lebaran, permintaan tiket melonjak, harga pasti akan naik," kata dia.

Berkaitan dengan dampak aksi mogok pilot Garuda terhadap jadwal penerbangan ke Bandara El Tari Kupang, Bruno mengaku tidak tahu dan akan melakukan cross check ke manajemen PT Garuda.

Dia berharap, aksi mogok para pilot Garuda bisa segera berhenti, agar bisa kembali melaksanakan aktivitasnya, demi pelayanan kepada masyarakat yang maksimal.(*)

(ANT-295/M012)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011