Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menilai selama ini pers di Indonesia berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengabarkan berbagai kejadian dan juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan.

"Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 sangat penting, karena pers, jurnalis, mempunyai peran dan fungsi penting dalam peradaban jaman. Dalam sistem demokrasi, pers bahkan disebut sebagai pilar keempat demokrasi," kata Jazilul dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, pers di Indonesia pada masa pergerakan, para jurnalis adalah kaum terdidik tercerahkan, mereka tidak hanya mengabarkan kejadian-kejadian yang ada di masa itu, namun juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kemerdekaan kepada masyarakat.

"Nilai-nilai kebangsaan pada masa itu disampaikan lewat koran-koran yang dikelola oleh wartawan sekaligus kaum pendobrak," ujarnya.

Dia menilai, menanamkan nilai-nilai kebangsaan pasti memiliki risiko yang besar di masa kolonialisme karena apabila terbukti, koran nya dibredel dan jurnalis nya akan dijebloskan dalam penjara.

Jazilul berharap dalam peringatan HPN 2022, pers terus menjalankan fungsinya di tengah masyarakat yaitu ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.

Hal itu menurut dia karena pers tidak hanya menuntut masyarakat untuk terus membaca, namun juga memberikan informasi dan berita.

Baca juga: Airlangga: Pers selamatkan masyarakat dari berita bohong COVID-19

Baca juga: Ketua KPK: Pers miliki andil penting dalam pemberantasan korupsi


"Di sini perlu dan pentingnya memberi informasi yang objektif, aktual, baru, mendidik, bisa dipercaya, dan membela kebenaran," katanya.

Dia mengakui, saat ini banyak tantangan yang dihadapi kalangan pers, misalnya, keberadaan media sosial yang memberi ruang sangat luas bagi masyarakat untuk menulis dan memberitakan apa saja yang terjadi di masyarakat.

Selain itu menurut dia, perkembangan teknologi komunikasi yang terus berkembang, di satu sisi mampu mempercepat dan memasifkan penyebaran berita namun di sisi lain juga menjadi tantangan bagi kalangan pers sendiri.

"Hadirnya teknologi informasi menghadirkan media-media yang dikelola secara daring, melalui berita daring, setiap menit ada berita baru. Namun teknologi yang demikian disebut mampu membuat media yang sudah mapan adanya, cetak, terancam tutup," ujarnya.

Politisi PKB itu menilai, perkembangan teknologi informasi dan kemauan masyarakat yang ingin memperoleh berita yang serba cepat akan terus menjadi tantangan bagi pers untuk terus melayani masyarakat.

Namun, Jazilul tetap berkeyakinan bahwa masyarakat akan tetap membutuhkan layanan berita dari pers karena masyarakat yang cerdas akan tetap membutuhkan informasi dan berita.

"Ruang ini yang harus diisi oleh pers. Karena jangan sampai ruang-ruang berita yang ada diisi oleh kelompok penyebar berita yang isinya hoaks, fitnah, perundungan yang bisa memecah persatuan bangsa," katanya.

Karena itu dia berharap pers tetap terus menerapkan profesionalisme dalam bekerja sehingga produksi berita yang ada bisa dipercaya, objektif, aktual, mendidik, independen, dan memihak pada kebenaran.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022