Washington (ANTARA News) - Misa kecil diselenggarakan Sabtu di Pusat Antariksa Kennedy di Tanjung Canaveral, Florida, ketika badan antariksa AS, NASA, memperingati tewasnya tujuh astronot dalam bencana pesawat ulang-alik antariksa Challenger pada 28 Januari 1986. Peringatan 20 tahun itu juga disaksikan para penduduk yang secara pribadi berkunjung ke pusat antariksa itu dan meletakkan karangan bunga untuk menghormati para astronot Challenger, demikian menurut laporan DPA dari Washington. Kebocoran pada tangki bahan bakar menyebabkan pesasat ulang-alik antariksa itu meledak, 73 detik setelah diluncurkan dari landasan peluncuran di Florida itu. Para kerabat dan keluarga astronot yang tewas mengambil bagian dalam misa yang diselenggarakan NASA. Juga digelar parade militer kehormatan dan pidato pendek untuk mengenang para astronot. Jutaan pemirsa televisi di AS dan seluruh dunia menyaksikan dengan perasaan ngeri saat gulungan asap dari pesawat antariksa itu meliuk-liuk ke angkasa biru dan reruntuhan pesawat menghujani kawasan peluncuran. Misi Challenger yang berakhir dengan tragedi itu berarti perayaan khusus umat manusia dalam penaklukan angkasa luar dan memacu minat terhadap penerbangan ulang-alik tersebut. Trauma satu generasi Di dalam pesawat ada Christa McAuliffe, "guru di antariksa" pertama. Guru sekolah dasar itu merencanakan akan mengadakan kegiatan mengajar dari antariksa, dan jutaan anak AS menyaksikan secara langsung peluncuran naas yang berlangsung menjelang siang itu. Bencana itu menjadi trauma nasional yang dirasakan satu generasi. Komisi yang menyelidiki insiden pada 1986 itu menemukan bahwa apa yang disebut segel cincin-O pada sambungan roket pendorong berbahan bakar padat tak berfungsi sebagai mestinya setelah menjadi berlubang akibat suhu dingin pada malam hari. Kebocoran bahan bakar melalui segel itu mengeluarkan api, sehingga menyebabkan kebakaran yang membuat pesawat hancur berkeping-keping, demikian menurut temuan komisi. Penerbangan ulang-alik antariksa ditangguhkan selama lebih dari dua dekade, sementara NASA meningkatkan langkah-langkah keselamatan. Program itu dimulai kembali dan berlangsung sukses sampai 2003, sehingga membantu menjembatani akhir Perang Dingin di antariksa, dengan bergabungnya AS dan Rusia dalam pembangunan Stasiun Antriksa Internasional. Peluncuran berikut AS merencanakan akan mengakhiri program pesawat ulang-alik 25 tahunnya pada 2010, akibat masalah keamanan menyusul bencana pesawat ulang-alik antariksa Columbia pada 2003, denngan hancurnya pesawat itu saat memasuki kembali Bumi yang menewaskan seluruh tujuh astronotnya. Tiga pesawat ulang-alik antariksa ayang tersisa, yakni Discovery, Atlantis dan Endeavour, akan di-grounded (dilarang terbang), namun NASA masih berusaha mengatasi masalah insulasi saat peluncuran yang menghancurkan Columbia dan menyebabkan pesawat berkeping-keping saat memasuki kembali atmosfir Bumi. Peluncuran pesawat ulang-alik antariksa berikutnya ditetapkan paling cepat pada Mei mendatang. (*)

Copyright © ANTARA 2006