Tokyo (ANTARA News/AFP) - Hujan lebat menelan korban pertama di Jepang, Sabtu dan beberapa orang lainnya hilang ketika banjir menyebabkan hampir setengah juta orang didesak meninggalkan daerah Niigata dan Fukushima yang dilanda tsunami.

Sungai-sungai meluap di beberapa lokasi dan badan meteorologi memperingatkan bahwa hujan bisa mencapai 50mm per jam Sabtu tengah hari.

Badan itu mendesak penduduk agar tetap berada dalam kewaspadaan maksimum menghadapi banjir dan tanah longsor lagi sementara gambar televisi menunjukkan sungai-sungai meluap, tanggul-tanggul bobol dan rumah-rumah terendam.

Jembatan-jembatan di Sungai Shinano di Niigaya tidak terlihat akibat diselimuti air berlumpur di tengah, sementara pohon-pohon dan tiang-tiang telepon roboh. Puluhan mobil terkurung di jalan sepanjang Shinano.

Pemerintah-pemerintah lokal di prefektur-prefektur Niigata dan Fukushima menganjurkan pengungsian 417.000 orang, kata lembaga penyiaran publik NHK.

Helikopter dalam tayangan NHK menunjukkan Kota Kamo di Niigata, 250km utara Tokyo dilanda banjir yang luas dengan air menggenangi jalan-jalan dan ladang-ladang padi.

Eiichi Murayama,67 tahun dikonfirmasikan tewas di Kota Tokamachi, Niigita, Sabtu pagi.

"Kami menemukan satu mobil yang jatuh di Sungai Nakazawa Jumat malam... dan menemukan tubuh sopir di hilir pagi ini," kata seorang pejabat di kepolisian Niigita tentang orang yang tenggelam itu.

Empat orang lainnya hilang di daerah itu termasuk seorang wanita berusia 83 tahun yang hanyut di satu sungai dan seorang pria berusia 25 tahun yang diduga jatuh di sungai yang meluap, kata polisi.

Para pejabat meminta Pasukan Bela Diri mengirim pasukan untuk ikut mencari orang yang hilang dan membantu mereka yang terkurung akibat tanah longsor dan banjir.

Seorang pria hilang di Fukushima, yang pantai-pantai Pasifiknya dihantam tsunami besar 11 Maret yang merusak pusat listrik tenaga nuklr dalam bencana nuklir terburuk dunia sejak insiden Chernobyl, Rusia tahun 1986.

Lebih dari 40 orang yang bermalam di mobil-mobil dan bus-bus setelah terkurung di satu jalan akibat tanah longsor dan banjir di Fukushima telah diselamatkan tanpa cedera.

Badan cuaca memperingatkan daerah-daerah yang dilanda gempa lebih rawan tanah longsor karena gempa memperburuk kondisi tanah.(*)

(Uu.H-RN/H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011