Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Perusahaan PT Adhi Commuter Properti (ADCP) Adi Sampurno menyambut baik perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga 50 persen untuk pembelian rumah baru sampai September 2022 dan dinilai akan menjadi angin segar bagi perkembangan bisnis perusahaan dan juga industri properti.

Menurut Adi, situasi saat ini juga menjadi momentum yang tepat bagi investor memperoleh saham ADCP.

"Investor memiliki waktu untuk memperoleh saham di pasar perdana saat masa penawaran umum dan seluruh proyek sedang dalam tahap pengembangan. Jadi, ada potensi ruang pertumbuhan yang sangat besar ke depannya," ujar Adi dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Saat ini ADCP tengah menjalankan sejumlah proses untuk bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Anak usaha PT Adhi Karya Persero Tbk (ADHI) yang fokus pada pengembangan properti berbasis transportasi massal ini rencananya akan melaksanakan penawaran umum pada 15-17 Februari 2022 dan selanjutnya bisa tercatat sebagai emiten di BEI pada 21 Februari 2022 mendatang.

Lebih lanjut, Adi menjelaskan, fundamental bisnis ADCP mayoritas adalah properti berkonsep TOD yang menempel di stasiun LRT Jabodebek. Peminat hunian ADCP saat ini dalam tren meningkat seiring progres pembangunan proyek LRT.


Baca juga: Adhi Commuter Properti klaim sahamnya diminati investor


Pengguna LRT, lanjutnya, akan dimudahkan jika bertempat tinggal di hunian milik ADCP karena lokasinya dekat stasiun dan dilengkapi fasilitas penunjang gaya hidup masyarakat urban.

Pemerintah menargetkan LRT beroperasi mulai Agustus 2022. Sampai Januari 2022, progres LRT Jabodebek mencapai 89 persen. Akan terdapat 560 perjalanan LRT Jabodebek yang melayani 114.000 pelanggan per hari.

Dalam kondisi normal, satu trainset LRT Jabodebek berkapasitas 740 pelanggan dengan konfigurasi 174 duduk dan 566 berdiri.

Adi menambahkan, ADCP akan terus menjajaki berbagai opsi pembiayaan saat LRT beroperasi. Hal ini untuk menopang pengembangan proyek eksisting dan proyek recurring, maupun pengembangan lahan baru.

Di luar itu, ADCP juga telah dan akan menjajaki peluang kerjasama dengan sejumlah pihak yang bisa mendukung pengembangan bisnis.

Sementara itu, Senior Associate Director Investment Service Colliers International Indonesia Aldi Garibaldi, menilai prospek sektor properti akan lebih baik tahun ini dibandingkan periode 2020-2021. Khusus segmen properti berbasis Transit Oriented Development (TOD) juga akan banyak diminati karena mampu mempermudah mobilisasi masyarakat dengan transportasi publik terutama kereta.

Baca juga: Adhi Karya optimistis kontrak baru hingga akhir tahun tumbuh 20 persen


"Pemilik apartemen tidak perlu membeli mobil atau motor sehingga dapat mengurangi cost of living," ujar Aldi.

Menurut Aldi, belajar dari kota-kota lain di dunia, konsep apartemen yang dekat dengan stasiun MRT mempunyai level premium 20 persen lebih tinggi dibanding hunian yang jauh dari stasiun MRT.

Kondisi itu uga akan turut mempengaruhi persepsi investor terhadap saham perusahaan properti. Investor akan cenderung melirik pengembang properti dengan diversifikasi produk yang baik dan keunikan model bisnis, termasuk salah satunya properti berbasis transportasi massal.


Baca juga: Adhi Commuter Properti gandeng Perumda Sarana Jaya kembangkan kawasan
Baca juga: Dapat Rp500 miliar, Adhi Commuter Properti kebut proyek di kawasan TOD

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022