Itu bukan cuma sekali tapi berkali-kali
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenang Menteri Pendidikan periode 1999-2001 almarhum Yahya Muhaimin sebagai sosok sering membantu seperti mengirimkan uang 100 dolar AS ketika dirinya menempuh pendidikan di Amerika Serikat pada 1999.

"Itu bukan cuma sekali tapi berkali-kali. Tiap beberapa waktu, beliau selalu kirim amplop tanpa kata, berisi selembar uang 100 dolar AS," kata Anies melalui akun Instagram @aniesbaswedan dipantau di Jakarta, Kamis.

Sebelumnya, Yahya A Muhaimin mengembuskan nafas terakhirnya pada usia 79 tahun di Purwokerto pukul 10.15 WIB, Rabu (9/2).

Jenazah mantan Menteri Pendidikan itu dimakamkan di tempat kelahirannya di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Bantuan uang itu pun, lanjut dia, dinilai berarti saat merantau di luar negeri dengan dana pas-pasan.

Baca juga: Muhammadiyah sebut Prof Yahya A Muhaimin sosok ilmuwan berintegritas

"Uang itu bagi kami yang beasiswanya sangat pas-pasan, terasa luar biasa bernilai," ucapnya.

Uang itu, lanjut Anies, dikirimkan saat Gubernur DKI ini menempuh program doktor di Illinois, Amerika Serikat.

"Saya kemarin ingat kamu, mungkin kamu lagi susah ya. Kuliah doktor itu berat, apalagi kalau udah ada anak, selalu kekurangan biaya. Dulu waktu saya kuliah juga gitu," kenang Anies menirukan ucapan almarhum Yahya Muhaimin.

Tak hanya sebatas mengirimkan uang, Yahya Muhaimin juga menawarkan Anies untuk tinggal di salah satu kamar di kediamannya di kawasan elit Bethesda, Maryland, Amerika Serikat.

Saat itu, Yahya merupakan Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Besar RI di Washington DC.

Baca juga: Keluarga: Prof Yahya Muhaimin meninggal dunia karena sakit

Gubernur DKI itu pun kemudian pindah dari apartemennya di dekat Kampus Universitas Maryland untuk tinggal di kediaman tokoh yang pernah berkiprah di Muhammadiyah itu.

"Setelah tinggal di rumahnya, kami diskusi hampir tiap malam. Belajar banyak dari cendekiawan yang amat baik hati itu," kata Anies.

Melalui unggahan di media sosialnya itu, Anies sempat mengunggah kebersamaannya bersama Yahya di San Fransisco pada 1999 dan pertemuan terakhir pada April 2021 di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah saat menjenguk dosen Universitas Gadjah Mada itu yang sedang sakit.

"Kemarin beliau berpulang. Allah panggil pulang seorang yang amat mulia hatinya, amat teduh akhlaknya. Pribadi yang amat dalam komitmennya untuk memajukan umat," ucap Anies.

Baca juga: Haedar Nashir: Prof. Yahya Muhaimin sosok intelektual teladan
 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022