New York (ANTARA News) - Seorang warga negara Indonesia bernama Bambang Welianto yang tengah menginap di Gedung Konsulat Jenderal RI di New York, Minggu pagi ditemukan tewas berlumuran darah. Hingga Minggu petang (Senin dinihari WIB), jenazah pria berusia 36 tahun tersebut masih berada di tempat kejadian, yakni di salah satu ruangan lantai bawah Gedung KJRI New York. Dugaan sementara, Bambang Welianto melakukan bunuh diri dengan cara memotong urat nadi pada pergelangan tangannya dan menancapkan pisau ke dadanya. Kepolisian New York (NYPD) hingga berita ini diturunkan masih melakukan penyelidikan dan tidak memperbolehkan seorang pun mendekati Gedung KJRI yang beralamat di kawasan Manhattan tersebut. "Korban sudah sejak Jumat malam menginap di gedung KJRI karena bingung dan ingin segera pulang ke Indonesia," kata Plt. Konsul Jenderal RI-New York Harbangan Napitupulu. Harbangan menjelaskan bahwa Bambang Welianto datang dari luar kota New York ke KJRI pada Jumat petang (27/1) dan mengaku bingung mencari tempat menginap. Kepada petugas bagian konsuler, pria tersebut menyatakan ingin segera pulang ke Indonesia. Tiket untuk pulang sendiri baru berlaku pada 8 Juni 2006. "Kami kemudian mencoba membantu untuk memajukan jadwal kepulangannya, sementara ia kami perbolehkan tidur di salah satu ruangan di Gedung KJRI," kata Harbangan. Setelah sempat menginap dua malam di KJRI, Minggu paginya petugas jaga KJRI menemukannya sudah meninggal dunia. Visanya sendiri, kata Harbangan, tidak ada masalah dan ia masih mengantongi uang sebesar 700 dolar. Dari paspornya, pria keturunan Tionghoa kelahiran tahun 1970 tersebut adalah warga Jl Mangga Duri Kepa Jakarta. "Kami kini masih mencoba menghubungi keluarganya di Jakarta," katanya. Kepolisian New York (NYPD) tengah melakukan penyelidikan di TKP, menutup jalan-jalan di sekitar gedung KJRI New York.(*)

Copyright © ANTARA 2006