Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi terkoreksi 43,41 poin, melemahnya indeks BEI itu searah dengan bursa global yang berada dalam area negatif.

IHSG dibuka tertekan 1,04 persen ke posisi 4.133,45. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga turun 11,02 poin atau 1,48 persen ke posisi 729,62 poin.

Analis Milenium Danatama Sekuritas, Ahmad Riyadi di Jakarta, Rabu mengatakan, tercapainya kesepakatan untuk menangani batas utang Amerika Serikat tidak mampu memberikan sentimen positif bagi market.

"Lemahnya data manufaktur AS menunjukkan negara-negara maju sedang mengalami kesulitan sehingga menyebabkan aksi jual investor," kata dia.

Ia menambahkan, euforia ditambahnya batas utang Amerika Serikat hanya berlangsung sesaat, indeks global kembali tertekan setelah memfokuskan kembali kondisi ekonomi yang masih mengkhawatirkan.

Ia mengatakan, IHSG yang keluar dari posisi jenuh beli (overbought) pada perdagangan hari ini diperkirakan tertekan seiring koreksinya bursa global dan regional.

"Beberapa saham unggulan yang telah menguat signifikan diperkirakan akan mengalami ambil untung `profit taking`," kata dia.

Ia menambahkan, sentimen bursa saham dunia juga membawa bursa komoditas kembali melemah dengan minyak turun ke level 93,1 dolar AS per barel.

Ia mengatakan, secara teknikal indeks mencoba menguji level 4.130 poin dan bila gagal mencoba bertahan di level 4.104 poin.

"Indeks secara umum masih dalam posisi `uptrend` dan bila berada di bawah level 4.055 poin maka indeks dalam posisi `downtrend`," paparnya.

Ia mengatakan, saham sektor aneka industri, komoditi dan konsumsi diperkirakan aktif diperdagangkan. Indeks diperkirakan bergerak ke kisaran 4.082 poin hingga 4.190 poin.

Sementara di bursa regional diantaranya, Indeks Hang Seng melemah 427,40 poin (1,92 persen) ke level 21.990,63, Indeks Nikkei-225 turun 217,47 poin (2,21 persen) ke level 9.627,12, dan Indeks Straits Times melemah 54,93 poin (1,69 persen) ke level 3.123,09.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011