Paris (ANTARA) - Prancis akan mulai melonggarkan pembatasan COVID-19 ketika sekolah-sekolah kembali dibuka usai liburan bulan Februari, kata Menteri Pendidikan Jean-Michel Blanquer pada Jumat (11/2).

Para siswa akan kembali masuk sekolah pada 21 Februari di Zona A dan pada 28 Februari di Zona B.

Sekolah dasar akan beralih dari protokol COVID-19 Level 3 ke Level 2 yang lebih longgar, katanya.

Penggunaan masker tidak lagi diwajibkan di luar ruangan sekolah dan aturan keselamatan masing-masing institusi pendidikan akan ditentukan di tingkat sekolah alih-alih di tingkat kelas.

Kecuali olahraga yang melibatkan kontak fisik, siswa akan diizinkan berolahraga di dalam ruangan tanpa masker.
 
Para siswa kembali ke sekolah dengan mengenakan masker setelah liburan Halloween di Antibes, Prancis selatan, pada 2 November 2020. (Xinhua/Serge Haouzi). Para siswa tiba di sebuah sekolah di Antibes, Prancis selatan, pada 26 April 2021. (Xinhua/Serge Haouzi)


Di bawah aturan yang dilonggarkan itu, siswa yang diidentifikasi sebagai kontak dekat dari kasus positif COVID-19 hanya perlu melakukan satu kali tes mandiri, bukan tiga kali tes seperti saat ini.

"Sistem ini akan membuat kehidupan orang tua dan guru lebih mudah," kata Blanquer.

Dia menambahkan bahwa "situasi kesehatan di sekolah-sekolah di negara itu semakin membaik, bahkan lebih baik dari yang diperkirakan."

Mengutip "peningkatan dalam situasi kesehatan", Menteri Kesehatan Oliver Veran pada Jumat mengatakan bahwa aturan yang diperbarui tersebut tidak akan lagi mewajibkan orang-orang untuk memakai masker di dalam ruangan mulai 28 Februari.

Namun, kewajiban masker tetap berlaku di transportasi umum dan di area dalam ruangan yang tidak mewajibkan kartu vaksin (vaccine pass).

Pemerintah Prancis secara bertahap melonggarkan pembatasan COVID-19 sejak 2 Februari.

Mulai 16 Februari mendatang, warga akan diizinkan menikmati makanan ringan dan minuman di stadion dan bioskop, dan minum sambil berdiri di bar dan selama konser. Klub-klub malam juga akan kembali dibuka pada tanggal tersebut.

Pada Kamis (10/2), Badan Kesehatan Masyarakat Prancis melaporkan 153.025 kasus baru COVID-19, turun dibandingkan beberapa pekan sebelumnya. Menurut badan tersebut, 79 persen populasi negara itu telah divaksinasi penuh.
 
Para siswa berada di kelas di sebuah sekolah di Antibes, Prancis selatan, pada 26 April 2021. (Xinhua/Serge Haouzi)

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022