Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda mengatakan, kematian seorang warga Indonesia di gedung Konsulat Jenderal RI di New York tidak perlu melibatkan polisi setempat karena kejadian tersebut bukanlah di wilayah yurisdiksi kepolisian New York. "Tidak perlu penelitian dari kepolisian setempat karena WNI tersebut meninggal di wilayah yang bukan yurisdiksi kepolisian New York," kata Menlu di kantor Presiden di Jakarta, Senin. Seorang warga Indonesia bernama Bambang Wielianto dikabarkan meninggal di basement Konsulat Jenderal RI di New York pada Minggu (29/1) waktu setempat akibat bunuh diri dengan menyayat urat nadinya. Lebih lanjut, Menlu Wirajuda mengatakan, WNI tersebut datang ke KJRI New York dalam kondisi stress dan oleh pihak KJRI ia dibantu tiket untuk pulang ke tanah air. Dijadwalkan Bambang akan berangkat pada 1 Februari 2006 menggunakan Japan Airlines, namun WNI tersebut didapati sudah dalam kondisi meninggal dunia di basement KJRI tempat ia sementara diinapkan. "Hari minggu kedapatan yang bersangkutan dalam kondisi meninggal setelah memotong nadinya, sekarang dalam proses pemulangan ke tanah air," kata Wirajuda. Seperti diberitakan ANTARA dari New York sebelumnya, seorang warga negara Indonesia bernama Bambang Welianto yang tengah menginap di Gedung Konsulat Jenderal RI di New York, Minggu (29/1) pagi ditemukan tewas berlumuran darah. Hingga Minggu petang (Senin dinihari WIB), jenazah pria berusia 36 tahun tersebut masih berada di tempat kejadian, yakni di salah satu ruangan lantai bawah Gedung KJRI New York. Dugaan sementara, Bambang Welianto melakukan bunuh diri dengan cara memotong urat nadi pada pergelangan tangannya dan menancapkan pisau ke dadanya. Kepolisian New York (NYPD) hingga berita ini diturunkan masih melakukan penyelidikan dan tidak memperbolehkan seorang pun mendekati Gedung KJRI yang beralamat di kawasan Manhattan tersebut. "Korban sudah sejak Jumat malam menginap di gedung KJRI karena bingung dan ingin segera pulang ke Indonesia," kata Plt. Konsul Jenderal RI-New York Harbangan Napitupulu. Harbangan menjelaskan bahwa Bambang Welianto datang dari luar kota New York ke KJRI pada Jumat petang (27/1) dan mengaku bingung mencari tempat menginap. Kepada petugas bagian konsuler, pria tersebut menyatakan ingin segera pulang ke Indonesia. Dari paspornya, pria keturunan Tionghoa kelahiran tahun 1970 tersebut adalah warga Jl Mangga Duri Kepa Jakarta.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006