Sinergi dengan pemerintah, akan banyak menjawab persoalan baik untuk kebutuhan masyarakat maupun serapan obat-obatan serta jenis vitamin yang tepat
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR Nevi Zuairina menginginkan perusahaan farmasi nasional memperkuat sinkronisasi dengan pemerintah untuk platform telemedisin dalam rangka menghadapi pandemi COVID-19 varian Omicron.

"Saya harapkan dapat sinkronisasi dengan pemerintah karena pemerintah akan bekerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah untuk mempercepat proses kesembuhan," kata Nevi dalam rilis di Jakarta, Senin.

Menurut dia, dengan adanya kebijakan tersebut, maka kebutuhan obat-obatan pasti juga akan tinggi terlebih dengan volume pengiriman yang diharapkan mencapai seluruh daerah di Indonesia.

Ia mengemukakan bentuk sinergi dengan pemerintah, akan banyak menjawab persoalan baik untuk kebutuhan masyarakat maupun serapan obat-obatan serta jenis vitamin yang tepat.

Hingga saat ini, lanjut politisi Partai Keadilan Sejahtera itu, program penggunaan layanan telemedisin untuk pasien terkonfirmasi positif COVID-19 baru berlaku di area Jabodetabek.

"Peningkatan jangkauan pelayanan telemedisin ke depannya harus menjangkau ke seluruh wilayah Indonesia. Dan, untuk menjamin atau meminimalisir persoalan di kemudian hari, semua stakeholder harus mampu menjaga kerahasiaan data pribadi pasien terkonfirmasi COVID-19 yang menggunakan telemedisin," katanya.

Nevi juga mengingatkan agar jangan sampai ada kasus kebocoran data pribadi terjadi di dalam layanan telemedisin yang diberlakukan.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir mengatakan mayoritas pengantaran paket obat antivirus COVID-19 kepada pasien isolasi mandiri sudah dapat diselesaikan dalam 1x24 jam.

"Untuk paket isolasi mandiri sempat ada kendala, tapi untuk sekarang sudah ada perbaikan, 95 persen pengantaran sudah bisa 1x24 jam," katanya.

Abdul mengatakan kelancaran pelaksanaan pengantaran paket obat untuk pasien isolasi mandiri karena didukung kerja sama Kemenkes dengan penyedia jasa ekspedisi.

Selain itu, katanya, Kemenkes juga telah memastikan agar persediaan paket obat antivirus di PT Kimia Farma dilakukan percepatan pengadaan.

"Kami sudah kerja sama dengan penyedia jasa layanan ekspedisi Si Cepat dan kami minta PT Kimia Farma mempercepat pengadaan paket obat bagi pasien isolasi mandiri, sehingga bisa kami antar langsung sampai ke rumah-rumah," ujarnya.

Baca juga: Obat generik COVID-19 akan diproduksi 27 perusahaan farmasi
Baca juga: Anggota DPR minta pemerintah benahi pengelolaan limbah produk farmasi
Baca juga: DPR dorong BUMN Farmasi bersinergi terkait diplomasi penyediaan vaksin

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022