New Delhi (ANTARA News) - Politisi terkuat India, Sonia Gandhi, berhasil menjalani operasi di Amerika Serikat dengan kondisi yang tidak disebutkan, kata juru bicara Partai Kongres Kamis.

Janardhan Dwivedi menolak memberikan detail alasan medis tindakan operasi tersebut, namun mengatakan Gandhi, 64, akan absen selama beberapa minggu untuk penyembuhan, lapor AFP.

"Berdasarkan nasehat para dokternya, dia pergi ke luar negeri dan kemungkinan dia akan berada di sana selama dua hingga tiga minggu," kata Dwivedi.

"Kami baru saja menerima informasi bahwa operasinya berhasil dan kondisinya memuaskan," tambahnya.

Gandhi kelahiran Italia menjadi janda mantan perdana menteri Rajiv Gandhi yang dibunuh dan secara luas dianggap sebagai politisi terkuat India, menjabat sebagai pemegang pengaruh utama sebagai presiden Partai Kongres.

Dwivedi mengatakan bahwa selama ketidakhadirannya, Gandhi telah menunjuk kelompok beranggotakan empat orang untuk mengendalikan jalannya Partai Kongres sehari-hari -- termasuk anaknya Rahul Gandhi, yang dikatakan sebagai perdana menteri mendatang.

Sonia Gandhi mengendalikan kekuasaan total Kongres dan dipuji karena keterampilan strateginya membawa partainya memenangkan  pemilihan umum berturut-turut pada 2004 dan 2009.

Dia tiba di India sebagai pengantin perempuan yang pemalu Rajiv Gandhi pada usia 20an tahun, dan ditransformasikan ke dalam sosok perempuan India berpakaian sari yang kini fasih berbicara dalam bahasa Hindi.

Perjalanannya di dalam keluarga Gandhi, ketika Indira Gandhi ibu mertuanya
yang otokratis -- dibunuh pada 1984 oleh pengawalnya orang Sikh -- menjadi perdana menteri, memberinya pemahaman intim tentang turbulensi politik India.

Rajiv Gandhi menjadi perdana menteri pada 1984 dan dibunuh pada 1991 oleh seorang pembom bunuh diri.

Sonia Gandhi, yang menggambarkan dirinya sendiri sebagai "politisi engan," menguasai Kongres pada 1998, menjadi anggota kelima dinasti Nehru-Gandhi yang kuat untuk menjabat sebagai ketua partai.

Meskipun dia dipuji sebagai arsitek kemenangan pemilu 2004, dia menolak seruan agar menjadi perdana menteri dan menyerahkan pos tersebut kepada calon sekarang, Manmohan Singh, sebagian karena kekhawatiran terhadap serangan balik politis terkait keturunan asingnya.

Partai nasionalis Hindu Bharatiya Janta, kini partai oposisi, pernah menganggapnya sebagai "boneka asing." (ANT/K004)

Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011