Banjarmasin (ANTARA News) - Pemerintah Australia terus menunjukkan komitmen membantu mengurangi kemiskinan di Indonesia melalui berbagai program hibah yang dilaksanakan sejak 2007 hingga sekarang.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Program Bantuan Pembangunan Pemerintah Australia (AusAID) Peter Baxter di Banjarmasin, Kamis usai meninjau beberapa proyek hibah dibeberapa lokasi di Kalimantan Selatan.

Menurut dia, pada tahun anggaran 2011-2012 Australia telah mengalokasikan 558,1 juta dolar Australia untuk pengurangan dampak kemiskinan bagi 110 juta penduduk Indonesia dengan pendapatan perkapita di bawah dua dolar Amerika perhari.

"Sebagai negara tetangga dan sahabat, Indonesia merupakan negara yang bakal mendapatkan bantuan terbesar dari Australia yang nilainya akan terus ditingkatkan," katanya.

Baxter mengatakan, kunjungan ke Kalimantan merupakan kesempatan yang selama ini dinantikan untuk melihat realisasi pelaksanaan bantuan yang telah diberikan.

Menurut dia, pihaknya sering mendapat informasi tentang keberhasilan pemanfaatan program hibah yang telah diberikan negaranya dengan berbagai program antara lain program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM).

"Ternyata dari hasil kunjungan saya, program tersebut sangat bagus dan langsung menyentuh kepentingan msayarakat dan itu sangat menggembirakan," katanya.

Pernyataan Baxter tersebut diungkapkan setelah dia dan rombongan dari pemerintah pusat dan Australia mengunjungi beberapa daerah yang mendapatkan hibah dari negara tersebut.

Beberapa proyek yang dikunjungi antara lain pengembangan industri kain khas Sasirangan di Kertak Hanyar II Kabupaten Banjar.

Salah seorang anggota kelompok industri Sasirangan Al Munawarah Elita mengatakan, sebelum mendapatkan bantuan permodalan untuk pengembangan industri Sasirangan secara berkelompok, para ibu rumah tangga hanya mendapatkan uang tambahan Rp150.000 perbulan.

Namun kini, dengan adanya simpan pinjam yang dananya diambilkan dari hibah Australia kelompok perajin terus berkembang dan kini 12 anggota kelompok mendapatkan uang tambahan hingga Rp650.000 perbulan.

"Pasar Sasirangan masih cukup luas dengan perhatian pemerintah kami yakin akan bisa bersaing," katanya.

Selain keindustri Sasirangan, rombongan pemerintah Australia juga melakukan kunjungan ke Desa Tatah Belayung Kabupaten Banjar untuk menyaksikan pembangunan jembatan dan rumah kesehatan masyarakat.

Pengelola rumah sehat, Bidan Fauziah mengatakan sebelum dibangunnya gedung tersebut masyarakat enggan datang ke Posyandu.

"Namun kini rata-rata 75 anak selalu rutin ikut ke Posyandu dan mengikuti berbagai program tumbuh kembang anak yang diberikan secara gratis," katanya.

Bukan hanya anak-anak, Posyandu dan pemberian makanan tambahan juga diberikan kepada warga yang telah lanjut usia (lansia) yang dilaksanakan setiap bulan serta pengobatan gratis yang bisa dilaksanakan setiap hari.

Terhadap program tersebut, Australia akan kembali mengucurkan dana untuk pembangunan dan pengembangan masyarakta miskin di Kalimantan hingga 215 juta dolar Amerika yang bakal direalisasikan hingga 2015.(*)

(T.U004/A019)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011