Walau pun ada perbedaan prinsip tersebut, kontingen Indonesia yang sepenuhnya diwakili pesilat Bali pada kejuaraan dunia itu mampu menyambet satu emas, lima perak dan tiga perunggu, prestasi yang cukup menggembirakan.
Denpasar (ANTARA News) - Pesilat Bali yang diturunkan mewakili Indonesia di kejuaraan dunia Vovinam di Ho Chi Minh, Vietnam sedikit bingung akibat ada perbedaan sasaran serangan yang diberlakukan dalam kejuaraan bela diri tersebut.

Vovinam merupakan olahraga bela diri asal Vietnam, memiliki sasaran serangan ada di wilayah kepala, sedangkan pesilat Bali tidak boleh melakukan hal itu, kata Sekretaris Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Bali, Yamadiputra, di Denpasar, Jumat.

Walau pun ada perbedaan prinsip tersebut, kontingen Indonesia yang sepenuhnya diwakili pesilat Bali pada kejuaraan dunia itu mampu menyambet satu emas, lima perak dan tiga perunggu, prestasi yang cukup menggembirakan, kata dia.

Kejuaraan Vovinam yang berlangsung di Ho Chi Minh pekan lalu, diikuti 21 negara, Indonesia baru kali pertama ambil bagian antara lain melawan asal Italia, Iran, Perancis, Laos dan Vietnam sebagai tuan rumah.

Atlet Iran misalnya dengan postur tubuh yang tinggi besar dengan sasaran kepala, sedangkan pesilat Indonesia belum biasa menyerang dengan sasaran di wilayah kepala sehingga menyebabkan para atlet bingung saat bertanding.

"Ini merupakan pengalaman berharga bagi atlet sebelum turun dalam SEA Games yang akan berlangsung di dua kota yakni Palembang dan Jakarta November 2011," tutur Yamadiputra sambil memuji pesilat binaannya yang masih mampu menunjukkan prestasi.

Medali emas satu-satunya yang disabet kontingen Indonesia, lewat Kejuaraan Dunia Vovinam 2011 atas perjuangan pesilat, Ni Gusti Agung Ayu Manik Trisnadewi Wetan, di nomor seni tunggal bersenjata putri.

Sementara lima perak yang diboyong atas nama Dewi Puji Astuti yang tampil di nomor laga kelas 45-48 kg, Kade Wulandari nomor seni tangan kosong, Ratna Dewi, Luh Gede Arista Dewi (senjata berpasangan), Nyoman Suryawan rebutan senjata.

Tiga perunggu lainnya dipersembahkan oleh pesilat AA Eni Kusumayanti, Kadek Ari Sutara serta pasangan Putu Ruwita dan Agus Saka Aryadi Putra yang turun di nomor rebutan campuran senjata.

Yamadiputra mengatakan, dengan pengalaman tersebut, pihaknya akan bekerja lebih keras lagi dengan menggembleng lebih intensif para pesilat yang akan diturunkan pada SEA Games 2011 dimana Indonesia sebagai tuan rumahnya.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011