Jakarta (ANTARA) - Reckitt Indonesia melalui merek kontrasepsi global Durex mendonasikan 5.000 produk kontrasepsi moderen guna mendukung kesehatan reproduksi masyarakat.

Berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan Klikdokter melalui aplikasi pelayanan program Keluarga Berencana, KlikKB, Durex berkomitmen menjawab kebutuhan masyarakat akan kebutuhan akses kontrasepsi moderen, selama dan setelah pandemi.

Durex juga melaksanakan serangkaian kegiatan guna menyukseskan program Keluarga Berencana dan meningkatkan kesehatan reproduksi masyarakat, di antaranya melalui sosialisasi kepada lebih dari 1.000 bidan dan 200 Pasangan Usia Subur tentang alat kontrasepsi modern, dan pemberian donasi 5.000 produk kontrasepsi modern kepada klinik Praktik Mandiri Bidan (PMB) untuk disalurkan kepada pasangan usia subur di sejumlah provinsi, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Baca juga: BKKBN: Jaga kesehatan reproduksi sebelum pasang alat kontrasepsi

Donny Wahyudi, Head of External Communications and Community Affairs Reckitt Indonesia mengatakan selama kondisi pandemi yang sudah berjalan hampir dua tahun lebih, terdapat sejumlah tantangan dan implikasi negatif pada sektor kesehatan, salah satunya adalah fenomena kehamilan yang tidak diinginkan (KTD).

"Kami berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan terkait, seperti BKKBN, IBI, Klikdokter dan KlikKB untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pada perencanaan keluarga, khususnya terkait partisipasi pasangan usia subur dalam program Keluarga Berencana dan menyediakan produk kami pada sejumlah provinsi lintas Indonesia," ujar Donny dalam jumpa pers pada Senin.

Donny mengatakan pihaknya ingin mendorong masyarakat Indonesia, khususnya pasangan usia subur, untuk secara proaktif menekan angka kehamilan, angka kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) dan masalah-masalah kesehatan reproduksi lainnya yang tidak diinginkan.

Baca juga: IBI: Ayah berperan tekan angka kematian ibu lewat alat kontrasepsi

BKKBN mencatat, penurunan penggunaan alat kontrasepsi di kalangan masyarakat telah berdampak pada terjadinya 500.000 angka kehamilan tidak diinginkan (KTD) pada 2021.

Tingginya angka KTD dapat mengakibatkan berbagai risiko pada perempuan hamil yang meliputi depresi, gangguan kecemasan, tingkat stres, stunting pada bayi, dan bahkan berkontribusi pada angka kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKI). Kementerian Kesehatan RI mencatat jumlah angka kematian ibu (AKI) meningkat dari 4.197 jiwa (2019) menjadi 4.627 jiwa pada tahun 2020.

Melalui kolaborasi ini, Reckitt Indonesia dan Durex mengajak para pasangan usia subur untuk berpartisipasi dalam program Keluarga Berencana, salah satunya dengan menggunakan alat kontrasepsi moderen kondom, dan turut serta meningkatkan kesehatan reproduksi masyarakat di Indonesia.

Baca juga: Alat kontrasepsi bisa digunakan langsung setelah melahirkan

Baca juga: Pentingnya informasi dan edukasi tentang penggunaan kontrasepsi

Baca juga: Jenis-jenis alat kontrasepsi dari hormonal hingga spiral

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022