Depok (ANTARA) - Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, H.E. Lyudmila Georgievna Vorobieva, hadir sebagai pembicara utama pada kuliah umum di Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).

Ia menyampaikan tentang sejarah panjang kerja sama antara Federasi Rusia dan Indonesia, pada kuliah umum “Studium Generale: Russia, Indonesia, and The Indo Pacific” yang dilaksanakan melalui zoom meeting.

"Pemimpin negara maupun jajaran menteri Indonesia dan Federasi Rusia secara rutin melakukan konsultasi terutama dalam bidang keamanan," kata H.E. Lyudmila Georgievna Vorobieva dalam keterangan tertulisnya yang dikeluarkan oleh UI, Senin.

Lyudmila Georgievna Vorobieva mengatakan, kedua negara memulai hubungan diplomasi secara resmi pada 3 Februari 1950. Sejak itu, Federasi Rusia dan Indonesia membangun kerja sama dalam berbagai bidang, meliputi transportasi, infrastruktur, energi, teknologi, agrikultur, dan sebagainya.

Baca juga: Dubes Rusia: Vaksin Sputnik V aman dan efisien

Dalam bidang perdagangan, meskipun dalam situasi pandemi, kerja sama bilateral ini mencapai angka tiga miliar dolar Amerika. Angka tersebut belum mencapai target yang ditetapkan oleh kedua negara, yaitu lima miliar dolar Amerika.

Pada tahun 2021, perdagangan meningkat sebanyak 40 persen, sehingga target tersebut tidak sulit dicapai. Kerja sama Indonesia dan Rusia di bidang perdagangan mencapai surplus yang baik. Ekspor Rusia ke Indonesia didominasi pupuk, logam, minyak, dan gas. Sementara itu, dari Indonesia, Rusia mengimpor banyak minyak sawit.

Menurut Federasi Rusia, konsep Indo-Pasifik yang diajukan oleh negara-negara barat berusaha menggantikan mekanisme dialog kawasan Asia yang selama ini menjaga kestabilan kawasan melalui keterbukaan, inklusivitas, dan transparansi.

ASEAN Outlook on Indo-Pacific merupakan dokumen yang memuat garis kebijakan ASEAN mengenai ruang lingkup, tujuan, prinsip, area kerja sama, dan mekanisme kerja sama Indo-Pasifik.

Sementara itu Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto berharap, meski kondisi tidak memungkinkan para peserta bertemu langsung, acara ini dapat memberikan wawasan mengenai hubungan antara Federasi Rusia dan Indonesia.

Menurutnya meskipun diadakan secara virtual, saya harap tidak mengurangi semangat untuk berdiskusi tentang apa yang ditawarkan kebijakan luar negeri Rusia di Asia, termasuk Indonesia. Semoga kuliah ini bermanfaat untuk kepentingan bekal Indonesia-Rusia di masa depan.

Baca juga: Indonesia-Rusia gelar pameran perdagangan dan industri INNOPROM 2022

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022