Beijing (ANTARA) - China menanggapi kritik Australia agar tidak diam saja terkait konflik yang terjadi di Ukraina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Senin, mendesak Australia berhenti membuat pernyataan yang justru dapat meningkatkan ketegangan di Ukraina.

"Tidak bermoral dan berbahaya mencari keuntungan politik dengan cara mendorong konfrontasi," ujarnya dalam pengarahan pers rutin.

Sebelumnya Australia telah mengevakuasi staf kedutaannya di Kiev karena situasi di perbatasan Rusia-Ukraina makin memanas.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyerukan kepada China agar tidak diam saja menyikapi krisis itu.

Baca juga: Situasi makin memburuk, Australia evakuasi kedutaan besar di Kiev

Menurut Wang, Kedutaan Besar China di Ukraina masih beroperasi secara normal.

MFA dan Kedubes China akan terus memantau warga dan institusi China di Ukraina, termasuk memberikan pelayanan konsuler, perlindungan keselamatan, dan pemenuhan hak-hak mereka.

Beijing juga menyerukan agar semua pihak berpikir rasional dan menahan diri dengan tidak memperkeruh situasi di Ukraina.

"Dalam mengatasi isu di Ukraina, kita semua seharusnya kembali pada perjanjian Minsk II yang menjadi dasar dokumen politik yang diakui oleh semua pihak dan harus dijalankan dengan bersungguh-sungguh," ujar Wang.

Baca juga: Inggris: Barat perjuangkan demokrasi melawan kediktatoran Rusia, China
Baca juga: Australia, Inggris akan "balas" serangan siber dari China, Rusia, Iran

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022