Jambi (ANTARA News) - Menyusul terjadinya peningkatan intensitas aktivitas vulkanik Gunung Kerinci berupa gemuruh sebagaimana dilaporkan warga Sungai Rumpun di kaki gunung tertinggi di Sumatera tersebut telah melihat gelagat mulai turun gunungnya satwa-satwa dari puncak.

"Memang benar telah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang terdengar dari puncak Gunung Kerinci berupa gemuruh sehingga masyarakat desa jadi resah, apalagi sekarang sudah terlihat satwa-satwa penghuni gunung mulai ke luar dan turun gunung," ungkap Kepala Desa Sungai Rumpun Kerinci Herman, di Kerinci, Jumat.

Dia mengatakan, sejak beberapa pekan terakhir suara gemuruh yang menyertai aktivitas keseharian masyarakat di sekitar Gunung Kerinci, terutama saat malam hari.

"Saat ini Gunung Kerinci sering mengeluarkan suara-suara aneh berupa gemuruh, sehingga warga desa yang tinggal di sekitar kaki gunung menjadi khawatir. Saya sendiri sering ke luar rumah untuk melihat kondisi gunung ketika suara gemuruh itu sudah agak keras," jelasnya.

Dikatakan dia, selain suara gemuruh, getaran-getaran berupa kegempaan yang berasal dari Gunung Kerinci juga semakin keras terasa.

"Saat ini getarannya cukup keras, bahkan jika sedang bergemuruh kaca rumah ikut bergetar. Namun hingga saat ini kita tidak melihat adanya semburan api," tambah Herman.

Herman menduka bakal terjadi letusan hebat dengan adanya peningkatan aktivitas Gunung Kerinci, karena beberapa hari terakhir ini satwa-satwa penghuni gunung sudah mulai keluar dan meninggalkan habitatnya.

"Berbagai jenis satwa primata seperti monyet mulai turun dari gunung. Tiga hari ini saja empat ekor monyet masuk ke pemukiman warga, dan langsung dibunuh oleh warga, karena kehadiran mereka terlihat sangat liar tak terkendali dirasakan sangat mengganggu ketentraman," paparnya.

Sementara Kepala Pos Pemantau Gunung Kerinci Herry Prasetyo mengakui telah terjadinya peningkatan intensitas kegempaan vulkanik dan hembusan di kawah Gunung Kerinci.

Telah terjadi peningkatan kegempaan menjadi delapan kali per hari dengan gejala hembusan meningkat dari 100 kali menjadi 300 kali per hari," paparnya.

Memang kata dia, terjadi peningkatan aktivitas, namun hingga saat ini status Gunung Kerinci masih dalam tahap waspada, belum ditingkatkan samasekali karena masih tergolong normal dan aman.

Karena itulah pihaknya mengharapkan warga sekitar kaki Gunung Kerinci bisa tetap tenang menghadapi peningkatan gejala aktivitas gunung tersebut, karena jika disikapi dengan reaktif maka akan mudah memancing kepanikan di tengah kehidupan masyarakat Kerinci secara lebih luas.(*)

(ANT-144/Y008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011