Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui stasiun di Balikpapan, mendeteksi adanya tujuh hotspot (titik panas) yang tersebar pada tiga kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

“Sebanyak tujuh hotspot ini terdeteksi kemarin dan langsung kami sampaikan ke kabupaten masing-masing,” ujar Prakirawan Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan Iwan Munandar di Balikpapan, Selasa.

Pihak yang langsung diberi kabar mengenai adanya hotspot tersebut terutama adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di masing-masing daerah, agar mereka dapat melakukan tindakan lebih lanjut untuk penanganannya.

Tiga kabupaten yang terdeteksi adanya tujuh hotspot tersebut adalah Kabupaten Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Berau.

Baca juga: BMKG deteksi 25 titik panas di Kaltim
Baca juga: BMKG sebut 24 titik panas kembali muncul di wilayah NTT

Adanya laporan hotspot dari BMKG kepada tiga kabupaten tersebut, kemudian pihak berwenang di masing-masing kabupaten melakukan pemantauan langsung dan melakukan penanganan sesuai prosedur, sehingga tujuh hotspot tersebut hari ini sudah tidak ada lagi.

Rincian tujuh hotspot itu adalah di Kabupaten Berau terdapat dua hotspot yang keduanya berada di Kecamatan Tanjung Redeb, yakni pada koordinat 117.5005 bujur - 2.157 lintang dan koordinat 117.5046 bujur - 2.1541 lintang.

Kemudian di Kabupaten Kutai Kartanegara ada dua hotspot yang keduanya berada di Kecamatan Kenohan, yakni pada titik koordinat 116.1045 bujur - 0.0031 lintang dan koordinat 116.1441 bujur - 0.0037 lintang.

Selanjutnya di Kabupaten Kutai Timur terdapat tiga hotspot yang tersebar pada tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kaubun, Bengalon, dan Kecamatan Muara Wahau.

"Rinciannya adalah di Kaubun dengan koordinat 117.6803 bujur - 1.1639 lintang, Kecamatan Bengalon dengan koordinat 117.1712 bujur - 0.95 lintang, dan Muara Wahau dengan koordinat 116.6572 bujur - 1.3171 lintang," kata Iwan.

Baca juga: BPBD Penajam Paser Utara Kaltim pastikan titik api di Babulu padam

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022