Jakarta (ANTARA) - Situs Kementerian Pertahanan Ukraina dan dua bank mengalami serangan siber, mereka menuduh Rusia yang melakukannya.

"Tidak menutup kemungkinan bahwa penyerang menggunakan taktik kotor karena rencana agresif tidak berhasil dalam skala besar," kata Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina, dikutip dari Reuters, Rabu.

Pusat komunikasi tersebut merupakan bagian dari Kementerian Kebudayaan.

Kiev pernah menuduh Moscow untuk aksi yang serupa beberapa waktu lalu. Tipe serangan kali ini, menurut laporan dari otoritas Ukraina, adalah distributed denial-of-service atau DDoS.

Serangan DDoS diarahkan pada server agar lalu lintas naik sehingga situs menjadi berada di luar jaringan (offline). Laman resmi Kementerian Pertahanan Ukraina berisi tulisan sedang dalam perbaikan.

Kementerian melalui Twitter mengatakan situs mereka terkena serangan siber dan mereka sedang memulihkan akses.

Oshadbank, yang mengonfirmasi mengalami serangan, mengatakan peristiwa ini berdampak memperlambat beberapa sistem mereka.

Pusat Komunikasi mengatakan Privatbank mengalami masalah dengan pembayaran dan aplikasi perbankan. Privatbank tidak berkomentar.


Baca juga: Pasar energi Asia awasi dampak ketegangan Rusia-Ukraina

Baca juga: Menlu Inggris: Invasi Rusia ke Ukraina mungkin terjadi sebentar lagi

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina diyakini pengaruhi sektor persenjataan Indonesia

 

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022