Temuannya akan sangat penting bagi pembuat kebijakan di seluruh dunia
Jakarta (ANTARA) - Para ilmuwan dari Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim mulai bertemu membahas kontribusi Kelompok Kerja II pada Laporan Penilaian Keenam yang fokus pada dampak hingga kerentanan terhadap perubahan iklim.

Ketua Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (The Intergovernmental Panel on Climate Change/IPCC) Hoesung Lee dalam rilis di situs resmi IPCC yang diakses dari Jakarta, Rabu, mengatakan sidang yang mulai dilaksanakan pada 14-25 Februari itu merupakan fase terakhir dari proses tinjauan yang ketat dan teliti dari laporan yang menilai dampak, adaptasi dan kerentanan terhadap perubahan iklim yang terintegrasi lintas disiplin ilmu termasuk berbagai bentuk pengetahuan.

"Selama dua minggu ke depan, pemerintah dan ilmuwan bersama-sama akan meneliti Ringkasan untuk pembuatan Kebijakan baris demi baris. Secara kolektif, mereka akan memberikan ringkasan yang baik, teruji dan kuat. Temuannya akan sangat penting bagi pembuat kebijakan di seluruh dunia," kata Lee membahas soal Ringkasan untuk Pembuat Kebijakan (Executive Summary) Laporan Penilaian Keenam dari Kelompok Kerja II IPCC.

Sesi dengan Kelompok Kerja II akan mempertimbangkan Ringkasan untuk Pembuat Kebijakan dari laporan untuk disetujui baris demi baris yang dilakukan oleh perwakilan pemerintah dalam dialog dengan penulis laporan. Sesi tersebut akan diakhiri dengan penerimaan penilaian ilmiah-teknis yang mendasarinya.

Kemudian Sidang ke-55 IPCC akan menerima hasil kerja Kelompok Kerja II, sehingga secara resmi menerima seluruh laporan. Tujuan dari proses itu adalah untuk memastikan bahwa Ringkasan untuk Pembuat Kebijakan akurat, seimbang dan menyajikan temuan ilmiah dari laporan yang mendasarinya dengan jelas.

Baca juga: Rachmat Witoelar: Kebijakan iklim jangan berdasar politik tetapi sains

Baca juga: "The Perfect Storm" dan "The Day After Tomorrow" dalam laporan iklim


Pleno persetujuan merupakan puncak dari proses penyusunan dan peninjauan yang ketat yang terjadi dengan semua laporan IPCC. Para ahli dari seluruh dunia memberikan lebih dari 16.000 komentar pada draf laporan tingkat pertama, sedangkan para ahli dan pemerintah memberikan lebih dari 40.000 komentar pada draf kedua laporan lengkap dan draf pertama Ringkasan untuk Pembuat Kebijakan.

Tinjauan akhir pemerintah atas Ringkasan untuk Pembuat Kebijakan menerima sekitar 5.700 komentar. Sementara Laporan Penilaian Keenam Kelompok Kerja II IPCC merujuk lebih dari 34.000 makalah ilmiah, dan rencananya baru akan diluncurkan ke publik pada 28 Februari.

Dalam laporan tersebut, Lee mengatakan merupakan bagian kedua dari Laporan Penilaian Keenam, mengintegrasikan lebih kuat ilmu alam, sosial dan ekonomi, menyoroti peran keadilan sosial dan beragam bentuk pengetahuan seperti pengetahuan adat dan lokal. Itu juga mencerminkan semakin pentingnya tindakan mendesak dan segera untuk mengatasi risiko iklim.

Ia mengatakan laporan tersebut membawa lebih banyak pengetahuan di tingkat lokal dan regional dan hubungan antara keanekaragaman hayati dan perubahan iklim.

Laporan yang disusun oleh Kelompok Kerja II IPCC itu akan melanjutkan kontribusi Kelompok Kerja I terhadap Laporan Penilaian Keenam yang dirilis pada Agustus 2021 yang menunjukkan bahwa perubahan iklim meluas, cepat dan intensif.

Karena tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung, pertemuan diadakan dari jarak jauh atau secara virtual. Itu adalah kedua kalinya IPCC mengadakan sesi persetujuan jarak jauh setelah keberhasilan sesi persetujuan virtual pertama dari laporan Kelompok Kerja I.

Kontribusi Kelompok Kerja III untuk Laporan Penilaian Keenam dan Laporan Sintesis penutup dijadwalkan untuk diselesaikan masing-masing pada awal April dan September 2022.

Baca juga: Perubahan iklim meluas, semakin cepat dan intens

Baca juga: Aktivis: Pemerintah perlu buat kurikulum tentang krisis iklim

 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022