Kuala Lumpur (ANTARA News) - Seorang warga negara Indonesia berinisial ST binti SA asal Bondowoso, Jawa Timur dan bocah laki-laki yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya menjadi korban pembunuhan di sebuah apartemen Taman Kosas, Ampang, Selangor, Malaysia.

"Korban ditemukan tewas pada Rabu lalu (3/8). Untuk memastikan kebenaran berita tersebut, kami telah mendatangi pihak berkuasa di Malaysia," kata Kepala Bidang Penerangan, Sosial, Budaya (Pensosbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Suryana Sastradiredja di Kuala Lumpur, Senin.

Disebutkannya dari hasil pertemuan tersebut diperoleh keterangan mengenai identitas perempuan yang menjadi korban mutilasi tersebut setelah dilakukan pengecekan sidik jari korban.

Berdasarkan keterangan pihak kepolisian Malaysia korban adalah ST yang pernah masuk penjara di Kajang, Selangor pada tahun 2008 dalam kasus pelanggaran keimigrasian dan dideportasi bulan Desember 2008.

"Tidak diketahui kapan dia kembali lagi ke Malaysia," ungkapnya.

Sementara itu, bocah laki-laki yang juga ditemukan tewas di lokasi tersebut sampai saat ini belum diketahui identitasnya.

"Untuk mengetahui identitas korban bocah laki-laki tersebut maka akan dilakukan tes DNA," ungkapnya.

Terkait dengan peristiwa pembunuhan dengan cara mutilasi tersebut, pihak kepolisian Malaysia telah menahan delapan orang warga negara asing untuk diperiksa lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.

Bahkan, kata Suryana, pihak kepolisian juga telah menyita sebuah senjata tajam yang diduga dipergunakan untuk melakukan pembunuhan itu.

Dalam hal ini, pihak KBRI Kuala Lumpur juga telah berupaya menghubungi kampung halaman korban dan mencari tahu tentang orang tua korban dan sampai saat ini belum ditemukan siapa keluarga korban. Apalagi, alamat yang diperoleh tidak lah lengkap dan tidak diketahui nama desanya sehingga cukup menyulitkan.

"Pihak KBRI Kuala Lumpur akan tetap berupaya mencari keluarga korban agar pihak ahli waris bisa membawa korban untuk dikebumikan di tanah air.

Sampai saat ini, mayat korban berada di Rumah Sakit Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM). (*)
(T.N004/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011