Jakarta (ANTARA) - Kehadiran proyek Pembangkit USC Jawa 9&10 yang terletak di Cilegon, Banten, dan dikembangkan oleh PT Indo Raya Tenaga, telah memberdayakan ekonomi dan ekologi masyarakat sekitar.

Presiden Direktur PT Indo Raya Tenaga Peter Wijaya dalam pernyataan di Jakarta, Kamis, menegaskan realisasi proyek ini berdampak pada pemulihan ekonomi dan mengupayakan komitmen perlindungan ekologi wilayah sekitar.

Ia juga memastikan adanya komitmen para kontraktor pembangunan untuk melibatkan pekerja lokal dalam pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 2x1.000 MW dengan teknologi ramah lingkungan SCR ini.

"Kami memastikan perusahaan tetap setara dalam memberikan kesempatan kerja. Juga menghindari mempekerjakan anak-anak dan diskriminasi dalam memenuhi hak-hak pekerja, sebagaimana ditetapkan oleh peraturan Kementerian Tenaga Kerja," katanya.

Saat ini, pembangkit yang satu-satunya menggunakan teknologi SCR di Indonesia tersebut mampu mengurangi emisi beberapa jenis Gas Rumah Kaca hingga lebih dari 50 persen dan mengurangi CO2 hingga lebih dari 20 persen.

Selain itu, penggunaan teknologi hijau yang hemat batu bara dalam pembangkit ini membuat emisi dan mata pencaharian masyarakat sekitar bisa terjaga.

Terhadap penggunaan teknologi ramah lingkungan, proyek ini memenangkan beberapa penghargaan bergengsi dari Asia Power Award, ALB Thomson Reuters dan IJ Global sebagai Pembangkit dengan pendanaan proyek terbaik di tahun 2020 dan 2021.

PT Indo Raya Tenaga juga memperoleh prestasi sebagai Environmental Upgrade of the Year dari Asia Power dan apresiasi dari Kementerian LHK sebagai role model pembangkit ini menggunakan teknologi reduksi gas rumah kaca terlengkap di Indonesia.

PLTU Jawa 9&10 juga menjadi salah satu penyumbang investasi terbesar di Cilegon. Bahkan Kota Cilegon masuk ke dalam 10 besar peningkatan investasi terbaik se-Indonesia. Pencapaian itu menjadi prestasi membanggakan mengingat ada 540 kabupaten di Tanah Air.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Cilegon Wilastri Rahayu menguraikan laju pertumbuhan investasi pada 2021 di Kota Cilegon mencapai 8,41 persen atau lebih dari Rp17,5 triliun.

Dia mengungkapkan industri kimia dan farmasi bersama sektor listrik, gas dan air menjadi penyumbang besar investasi. Salah satu proyek ketenagalistrikan yang juga menjadi penyumbang peningkatan investasi adalah proyek Pembangkit USC Jawa 9&10.

Menurut Wilastri keberhasilan ini salah satunya didorong oleh situasi Kota Cilegon yang kondusif. Oleh karena itu, ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu kinerja perekonomian di Kota Cilegon.

Baca juga: PLN libatkan KPK dalam proses konversi pembangkit listrik diesel

Baca juga: Medco Power operasikan PLTGU 275 megawatt di Riau



 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022