Jakarta (ANTARA) - Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta Uden Kusuma Wijaya kembali digoyang oleh anggotanya mengingat masa kepengurusan akan berakhir 22 Februari dan hingga saat ini belum ada tanda-tanda untuk menggelar kongres pemilihan.

Sesuai statuta PSSI Pasal 32 tentang Kongres, anggota diberitahu secara tertulis mengenai tempat, dan tanggal sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) hari sebelum di adakannya kongres. 16 dari 30 klub anggota bahkan sudah mendesak dilakukan kongres.

"Jika setelah tanggal 22 (tidak ada kepastian kongres), kami ada turn over atau deklarasi agar segera menyelesaikan masalah kepengurusan ini. Kalau tidak ada kepengurusan, berarti tidak ada yang urus (Asprov) Jakarta. Menurut saya Jakarta ini barometer keberhasilan dan ketertiban," kata Erick dari klub Laskar Muda dalam keterangan resminya, Kamis.

Erick juga mengaku tidak ingin Asprov PSSI DKI saat ini meninggalkan citra buruk. Menurutnya, harus ada estafet kepengurusan yang dilakukan secara wajar, jangan diakhiri tanpa kejelasan.

"Kami tentu berterima kasih dengan kepengurusan saat ini yang sudah bekerja, tapi tentu belum puas. Kami ingin ada penyegaran supaya target-target Jakarta secara prestasi bisa tercapai yang jauh lebih baik dari sekarang," kata Erick menambahkan.

Baca juga: Anggota Asprov PSSI DKI Jakarta mulai desak pelaksanaan kongres

Asprov DKI periode 2017-2022 sejauh ini dinilai minim terobosan. Lebih menyedihkan ketika tim sepak bola putra DKI gagal lolos ke PON Papua. Begitu juga dengan permasalahan menggelar kompetisi di akar rumput juga menjadi tanda tanya karena yang lebih aktif menggelar kompetisi justru pihak swasta.

"PON tentu bagian dari kebanggaan provinsi. Kalau kita bicara soal sepak bola sebuah kebanggaan dan ukuran keberhasilan, kalau kita tidak bisa tampil berarti kita gagal, ya? Kalau kita sepakat itu jadi ukuran, harusnya itu jadi bahan koreksi kepengurusan," Erick mengungkapkan.

"Itu (kompetisi akar rumput) sesuatu yang baru disadari di akhir. Jika kita bicara secara teori, pengelolaan akar rumput penting. Saat ini apa kita memperoleh itu? Artinya kalau bicara organisasi yang mengakselerasi, membagikan fasilitas untuk akar rumput menggelar kompetisi, itu adalah kekurangan yang harus menjadi catatan demi perbaikan ke depan," pungkas Erick.

Sebelumnya, Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta Uden Kusuma Wijaya mengaku tidak ada masalah pada kepengurusannya saat ini. Asprov PSSI DKI kepengurusan Uden sejauh ini sedang menyelesaikan beberapa hal sesuai arahan statuta, tanpa menjelaskan secara gamblang.

"Permasalahannya tidak ada. Kami cuma harus ada yang diselesaikan sesuai statuta. Pokoknya nanti akan ada pemberitahuan," katanya.

Baca juga: Pelaksanaan kongres Asprov PSSI DKI Jakarta belum ada titik terang
Baca juga: Peran Asprov PSSI dalam memajukan sepak bola dinilai belum maksimal

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022