Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengoordinasikan kegiatan Pertemuan Inisiatif Riset dan Inovasi atau Research and Innovation Informal Gathering (RIIG) sebagai bagian dari rangkaian kegiatan perhelatan G20.

"Research and Innovation Initiative Gathering merupakan ajang informal dari para menteri terkait riset dan inovasi di kalangan anggota G20," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Handoko menuturkan dalam RIIG G20, Indonesia direpresentasikan oleh BRIN. Inisiatif RIIG telah dimulai sejak Presidensi G20 oleh Italia pada 2021 dengan tujuan untuk menjadikan RIIG sebagai kelompok kerja (working group) yang permanen di G20.

Selama Presidensi G20 Indonesia pada 2022, Indonesia melalui BRIN melanjutkan insiatif tersebut dengan menyelenggarakan rangkaian RIIG sebanyak empat pertemuan mulai akhir Februari 2022 sampai dengan Pertemuan Tingkat Menteri atau Ministreal Meeting pada Agustus 2022.

Baca juga: BRIN: Presidensi G20 dorong riset biodiversitas hingga kesehatan

Baca juga: BRIN usul 7 opsi pemberdayaan perempuan pelaku UMKM di Presidensi G20


Kepala BRIN menuturkan ada dua topik utama yang akan dibahas dalam RIIG G20, yakni yang pertama adalah peningkatan dan penguatan kolaborasi riset antara anggota G20 berbasis berbagi sumber daya (resource sharing).

Topik kedua adalah pengaturan pemanfaatan biodiversitas berbasis riset untuk memastikan kesejajaran antaranggota G20, baik yang berperan sebagai sumber biodiversitas maupun pengembang pemanfaatannya.

BRIN sudah memulai persiapan dan telah mengagendakan empat pertemuan awal di level teknis sebelum puncak acara pada Agustus 2020 yang akan dipusatkan di Cibinong Science Center Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Presidensi Indonesia di G20 pada 2022 memfokuskan pada tiga area prioritas, yakni arsitektur kesehatan dunia, transisi energi dan transformasi digital.

Baca juga: BRIN dorong penguatan kolaborasi riset di antara anggota G20

Baca juga: LPDP danai 17 kontrak riset baru senilai Rp281,46 miliar pada 2021


 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022