Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga dasar Gabah Kering Panen (GKP) pada Januari 2006 naik 10,44 persen, dengan harga terendah di tingkat petani sebesar Rp1.350 per kg dan tertinggi Rp2.800 per kg untuk Gabah Kering Giling (GKG). Demikian diungkapkan Kepala BPS Choiril Maksum, dalam jumpa pers di Gedung BPS, Jakarta, Rabu. Disebutkan, berdasarkan observasi 448 transaksi gabah di 14 propinsi pada Januari 2006, rata-rata harga gabah di tingkat petani maupun penggilingan, naik dibandingkan bulan Desember 2005. "Sedangkan harga GKP kualitas rendah naik 4,44 persen," ujar Choiril. Secara rata-rata, harga gabah semua kualitas di tingkat penggilingan berada di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang baru, yang mulai berlaku sejak Januari 2006. Prosentase observasi harga gabah di tingkat penggilingan itu berada di bawah HPP Januari 2006 sebesar 8,23 persen, yang terjadi di tujuh propinsi yaitu, Sumatera Utara, Sumbar, Jambi, Lampung, Jatim, Banten, dan Sultra. Sedangkan prosentase observasi yang menunjukkan gabah kualitas rendah turun, yaitu dari 4,82 persen pada Desember 2005, menjadi 7,81 persen pada Januari 2006. Harga gabah kualitas GKP terendah di tingkat petani sebesar Rp1.350 per kilogram ditemui di Sumut (Kabupaten Asahan, Kecamatan Tanjung Tiram), dan di Lampung (Kabupaten Lampung Selatan, dan Kecamatan Penengahan). Sedangkan kualitas GKP terendah di tingkat penggilingan sebesar Rp1.350 per kilogram, terjadi di Sumut (Kab. Asahan, Kec. Tanjung Tiram). Sementara, harga tertinggi gabah kering giling (GKG) di tingkat petani Rp2.800 per kilogram, dan di tingkat penggilingan Rp2.850 per kilogram, dijumpai di Jabar (Kabupaten Bandung, Kecamatan Soreang).(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006