Seoul (ANTARA) - Kasus harian COVID-19 di Korea Selatan untuk pertama kalinya mencapai lebih dari 100.000 orang di tengah penularan varian Omicron, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KDCA).

Namun, angka kematian tetap relatif rendah di negara itu --yang sebagian besar penduduknya sudah menjalani vaksinasi anti virus corona.

KDCA mengatakan ada 109.831 kasus baru COVID-19 yang dilaporkan pada Kamis (17/2).

Dengan kasus baru tersebut, jumlah total kasus di Korsel hingga kini tercatat 1.755.809 orang.

Baca juga: Kasus Omicron melonjak, Korsel perpanjang pembatasan COVID-19

Sementara itu, ada penambahan 45 orang yang meninggal sehingga jumlah keseluruhan kematian akibat COVID-19 di negara itu menjadi 7.283 jiwa.

Pihak berwenang pada Jumat mengumumkan pembatasan jam operasi tempat usaha akan sedikit dilonggarkan, dari pukul 21.00 menjadi 22.00.

Beberapa aturan masih dipertahankan, termasuk pembatasan jumlah orang yang boleh menghadiri pertemuan pribadi, kewajiban mengenakan masker di tempat umum, serta keharusan memiliki sertifikat vaksin untuk memasuki banyak tempat usaha.

Aturan-aturan itu akan berlaku hingga setidaknya 13 Maret, kata para pejabat. Sebelumnya itu, yakni 9 Maret, Korea Selatan akan menggelar pemilihan presiden.

Namun saat jumlah kasus melonjak, Korsel telah menurunkan strategi penelusuran dan karantina. Strategi itu sebelumnya membantu Korea Selatan siaga lebih dini menghadapi kemunculan gelombang kasus COVID-19.

Sekarang, orang-orang yang terinfeksi virus corona --namun tidak terlalu banyak menunjukkan gejala atau tidak ada gejala sama sekali-- dirawat di rumah sakit, bukan di fasilitas kesehatan.

Baca juga: Usai libur Imlek, karyawan di Korsel diminta tes COVID sebelum bekerja

Hanya warga yang masuk dalam kelompok-kelompok prioritas yang bisa mendapatkan fasilitas tes PCR gratis.

Yang lainnya harus terlebih dahulu melakukan tes cepat antigen untuk mendapatkan diagnosis awal.

Sejumlah pakar memperkirakan bahwa jumlah kasus harian sebenarnya bisa mencapai dua kali lipat atau tiga kali liat.

Tetapi, pihak berwenang mengatakan sejauh ini kasus-kasus yang muncul masih bisa ditangani dan angka kematian relatif rendah.

Sedikitnya 59 persen dari 52 juta penduduk Korea Selatan telah menerima vaksin dosis booster (penguat).

Secara keseluruhan, lebih dari 44 juta orang atau 86,2 persen penduduk sudah divaksin lengkap.

Sumber: Reuters

Baca juga: Korea Selatan laporkan rekor 90.443 kasus COVID
Baca juga: Korsel mulai berikan dosis ke-4 vaksin COVID akhir Februari

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022