sembilan wilayah Kaltim masih dalam status zona merah
Samarinda (ANTARA) - Kasus COVID-19 di Provinsi Kalimantan Timur masih menunjukkan grafik peningkatan yang cukup tinggi dengan adanya tambahan sebanyak 1.608 orang terkonfirmasi positif, sementara kasus kesembuhan hanya bertambah 280 kasus.

Juru bicara Satgas COVID-19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak di Samarinda, Jumat, mengatakan, Balikpapan masih menjadi penyumbang kasus positif tertinggi dengan tambahan 691 orang.

Tambahan kasus positif lainnya di Samarinda 371 orang, Kutai Kartanegara 179 orang, Kutai Timur 147 orang, Bontang 139 orang, Paser 52 orang, Penajam Paser Utara 49 orang, Berau 39 orang, Kutai Barat 37 orang dan Mahakam Ulu 3 orang.

“Kasus positif terus mengalami kenaikan dengan lebih dari seribu kasus, kami harapkan masyarakat makin waspada dan menjaga kesehatan agar tidak tertular virus,” kata Andi Muhammad Ishak.

Baca juga: Vaksinasi dosis 1 di Kaltim capai 92,70 persen
Baca juga: Kadinkes imbau warga Kaltim tidak panik dengan lonjakan COVID-19

Andi menambahkan untuk kasus kesembuhan Balikpapan juga menyumbangkan kasus tertinggi dengan tambahan 139 orang, disusul Kutai Timur 56 orang, Kutai Kartanegara 31 orang, Berau 12 orang, Samarinda 12 orang, Mahakam Ulu 10 orang, Bontang 10 orang, Kutai Barat 5 orang, Penajam Paser Utara 3 orang dan Paser 2 orang.

“Pasien terkonfirmasi positif yang menjalani perawatan terus membengkak, saat ini jumlahnya mencapai 8.399 orang,” kata Andi.

Andi menjelaskan pasien dirawat terbanyak berada di Balikpapan dengan jumlah 3.537 orang, disusul Samarinda 1.295 orang, Kutai Timur 941 orang, Bontang 882 orang, Kutai Kartanegara 752 orang, Penajam Paser Utara 328 orang, Berau 238 orang, Kutai Barat 228 orang, Paser 186 orang dan Mahakam Ulu 12 orang.

“Sembilan wilayah Kaltim masih dalam status zona merah COVID-19, sedangkan satu- satunya wilayah zona kuning yakni Mahakam Ulu,” jelas Andi.

Andi mengingatkan varian Omicron yang menjadi pemicu lonjakan kasus di wilayah Kaltim ini, tetap bisa diredam dengan catatan masyarakat peduli dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

“Kita pernah melalui ledakan kasus, dan faktanya kita juga bisa menekannya, oleh sebab itu marilah bersama- sama memerangi badai virus corona ini hingga bisa kembali menuju kehidupan normal,” katanya.

Baca juga: Satgas sebut enam strategi diperkuat tekan penularan Omicron

Pewarta: Arumanto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022