Dalam kompetisi profesional tidak ada pembatasan gaji pemain.
Malang (ANTARA News) - Manajer Persema Asmuri mengkritisi adanya pembatasan nominal gaji bagi para pemain profesional pada musim kompetisi mendatang.

"Dengan adanya pembatasan jumlah gaji bagi pemain lokal, itu artinya pemain kita (lokal-red) masih rendah kualitasnya. Padahal, faktanya 'kan banyak pemain yang kualitasnya bagus," kata Asmuri di Malang, Kamis.

PSSI menerapkan aturan ketat terkait pengeluaran klub pada musim depan termasuk anggaran untuk pemain.

Gaji pemain lokal dibatasi maksimal hanya Rp500 juta per musim dengan durasi kontrak 3 tahun.

Secara tegas Asmuri tidak setuju dengan aturan pembatasan gaji bagi pemain profesional tersebut.

"Tidak adil dong jika pemain bersangkutan berkualitas bagus dan berkontribusi besar terhadap tim," tegasnya.

Ia menilai, konsep dan aturan yang bakal diterapkan pada musim kompetisi mendatang tidak adil. Dalam kompetisi profesional tidak ada pembatasan gaji pemain.

Perkembangan pemain lokal, kata mantan anggota DPRD kota Malang itu, jangan dikebiri atau direm. Sebab, kalau bicara sepak bola profesional, tidak ada yang namanya pembatasan gaji.

Menurut dia, pembatasan gaji bagi pemain profesional justru akan menurunkan motivasi mereka untuk berkembang dan bermain bagus. Apalagi, jika pembatasan gaji itu hanya diberlakukan bagi pemain lokal, pasti akan menimbulkan kecemburuan.

Pemain lokal Indonesia, lanjutnya, tidak sedikit yang kualitasnya justru di atas rata-rata pemain asing. Sehingga, tidak adil kalau aturan PSSI yang baru tersebut benar-benar diterapkan.

"Jujur saja ada beberapa pemain lokal yang kualitasnya bagus dan pantas mendapatkan gaji atau kontrak lebih dari Rp500 juta untuk satu musim," katanya menambahkan.

Ia mengemukakan, pada musim depan setiap klub peserta kompetisi profesional hanya akan dikucuri anggaran maksimal Rp15 miliar dan klub juga tidak boleh menggunakan dana APBD lagi.

"Pembatasan nilai kontrak atau gaji bagi pemain lokal ini mungkin saja untuk meminimalkan anggaran belanja pemain," tegasnya. (E009)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011