Jakarta (ANTARA News) - Manajemen Persema Malang akan terus menuntut keadilan setelah tim asal Kota Malang ini batal diampuni status keanggotaannya pada Kongres PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Kamis.

Persema mendapatkan status yang sama bersama dengan tim asal Jawa Timur lainnya yaitu Persibo Bojonegoro. Kedua tim ini mendapatkan sanksi berat setelah menjadi peserta kompetisi yang dianggap ilegal oleh induk organisasi sepak bola Indonesia saat itu.

"Ini kan lucu. Padahal pada rapat Komite Eksekutif di Solo sudah ditetapkan bahwa di kongres ini hanya berupa pengesahan. Tapi kenyataannya beda. Kami akan terus perjuangkan," kata manajer Persema Bambang Suryo di sela Kongres PSSI.

Dengan belum dipulihkan statusnya, kata pria yang akrab dipanggil BS ini, banyak kerugian yang dialami. Apalagi tim yang bakal bermarkas di Stadion Gajayana Malang ini telah membentuk tim yang dipersiapkan turun di kompetisi Divisi Utama.

"Kami akan terus berusaha. Target terdekat masalah ini bisa diselesaikan pada kongres PSSI berikutnya," kata pria yang juga mantan pemain sepak bola itu.

Selain Persema dan Persibo, ada empat tim lagi yang statusnya belum jelas yaitu Arema Indonesia, Persebaya 1927, Persewangi dan Lampung FC. Hanya saja, keempat klub ini tidak satu paket dengan Persema dan Persibo dan statusnya baru akan dibahas oleh PSSI kepengurusan baru.

"Saya juga heran kenapa Persema dan Persibo dipisahkan dengan empat tim yang lain. Ini yang menjadi pertanyaan saya," kata Bambang Suryo dengan tegas.

Meski belum diampuni statusnya, Persema Malang tetap bisa menghadiri kongres. Hanya saja, statusnya sebagai peninjau seperti yang terjadi pada Persibo maupun Persebaya 1927.

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016