Banda Aceh (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad A Thomafi, minta kadernya di Aceh lebih dekat dengan ulama dan pesantren serta tokoh agama islam lainnya.

"Kader PPP harus lebih dekat dengan ulama dan pesantren, karena PPP dilahirkan oleh para ulama dan pimpinan pesantren. Semua tokoh itu," kata dia, di Banda Aceh, Sabtu.

Hal itu dia katakan usai melantik pengurus DPW PPP Aceh periode 2021-2026 serta membuka rapat kerja wilayah, di Anjong Mon Mata, Banda Aceh.

Tak hanya pesantren, dia juga berharap kepada pengurus PPP Aceh juga lebih dekat dengan organisasi masyarakat Islam di Aceh, dan dapat membuka pintu selebar-lebarnya terhadap mereka. "PPP harus membuka pintu seluas-luasnya untuk Ormas islam, dan PPP juga harus menjadi rumah para tokoh-tokoh Ormas islam, terutama di Aceh," ujarnya.

Baca juga: Anggota DPR: Indonesia diminta berperan hentikan rasisme Muslim India

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa PPP Aceh telah memperoleh hasil baik di tengah eksistensi PPP di provinsi lain di Indonesia menurun. Tetapi di Aceh justru mampu menaikkan jumlah perolehan kursinya di parlemen.

"Kita mengapresiasi atas kerja keras dan semangat juang para kader PPP Aceh, sehingga bisa mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Aceh. Ini harus dipertahankan dan terus menaikan kursi DPRA dan kursi pimpinan, ini sudah sangat pantas," katanya.

Arwani menyampaikan, DPP PPP berkomitmen untuk terus membangun soliditas organisasi, dan berharap PPP Aceh segera tancap gas untuk melaksanakan permusyawaratan di tingkat kabupaten/kota.

Baca juga: Ligana PPP bertekad cetak generasi muda duta lingkungan

"Tidak boleh lebih dari bulan Maret 2022 ini, dan setelah itu semua kader harus hadir ke daerah, sehingga saat ramadhan nanti semua Muscab sudah selesai," ujar anggota DPR itu.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyampaikan, sebelum reformasi, dukungan rakyat Aceh kepada PPP sangat, bisa dikatakan Aceh adalah basis terbesar pengisi kantong suara PPP pada masa itu.

"Tidak heran jika sejarah ini menciptakan ikatan emosional yang cukup kuat antara PPP dan rakyat Aceh. Namun pasca reformasi, kondisi mulai sedikit berubah," kata dia.

Baca juga: Anggota DPR: Partisipasi publik harus diatur rinci dalam revisi UU PPP

Dalam konteks Aceh, kata dia, gerak politik PPP berjalan sangat dinamis. Di mana pada tiga Pemilu legislatif terakhir, dukungan rakyat Aceh kepada partai ini terus menunjukkan tren positif.

"Untuk kategori partai politik nasional di Aceh, PPP telah mampu berada pada posisi empat besar peraih kursi di DPR Aceh, bersama PKS dan PAN," ujarnya.

Di tengah persaingan partai yang begitu ketat di Aceh, kata dia, tentu saja prestasi tersebut cukup membanggakan mengingat banyak partai politik nasional lain yang gagal meraih kursi di DPR Aceh.

Baca juga: PPP minta BNPT buka data 198 ponpes berafiliasi organisasi teroris

"Hal ini menunjukkan kalau PPP tetap mampu meraih simpati rakyat Aceh. Tentu saja semua ini tidak lepas dari program dan keberadaan para tokoh yang memimpin partai ini," katanya. Melihat komposisi pengurus yang baru dilantik ini, dia yakin dan percaya PPP Aceh akan mampu meraih dukungan rakyat Aceh pada Pemilu 2024 mendatang.

Terpenting, para tokoh PPP harus selalu membumi dan mampu mengelola demokrasi internal dengan baik. Apalagi partai ini memiliki pengalaman dan jejak pengabdiannya yang cukup panjang. "Insyaallah PPP Aceh juga akan mampu tampil sebagai salah satu pelopor dalam pembangunan di daerah ini," kata dia.

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022