Gempa bumi Dahsyat menyebabkan kerusakan besar basis produksi di wilayah yang dihantam bencana dan memimpin penurunan besar dalam `output` nasional melalui rantai pasokan. Juga permintaan konsumen anjlok akibat merosotnya sentimen konsumen.
Tokyo (ANTARA News/AFP) - Pemerintah Jepang Jumat memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun fiskal 2011 menjadi 0,5 persen dari 1,5 persen, sebagai dampak dari gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret lalu serta musibah nuklir.

Pada tahun fiskal mendatang, yang dimulai April 2012, pemerintah memperkirakan pertumbuhan produk domestik (PDB) akan tumbuh antara 2,7 dan 2,9 persen di perekonomian nomor tiga dunia itu, menurut perkiraan yang disetujui kabinet.

"Perekonomian negara kami mengalami konstraksi cukup besar dalam PDB nyata untuk kuartal Januari-Maret karena dampak Gempa Bumi Dahsyat Jepang Timur (Great East Japan Earthquake)," kata Kantor Kabinet dalam sebuah pernyataan.

"Langkah pertumbuhan menjadi lebih lambat dari yang diperkirakan dalam prospek ekonomi pemerintah," katanya.

"Gempa bumi Dahsyat menyebabkan kerusakan besar basis produksi di wilayah yang dihantam bencana dan memimpin penurunan besar dalam `output` nasional melalui rantai pasokan. Juga permintaan konsumen anjlok akibat merosotnya sentimen konsumen."

Prospek tersebut sejalan dengan yang diberikan oleh Bank of Japan bulan lalu. BoJ memangkas perkiraan pertumbuhannya selama setahun hingga Maret 2012 menjadi 0,4 persen, dan menjaga proyeksi pertumbuhan 2,9 persen pada tahun fiskal 2012.

(A023)(S004)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011