saat tarawih pada malam hari merupakan waktu cukup rawan karena seringkali terjadi tindak kriminal....
Dompu, NTB (ANTARA News) - Niat menyembah Sang Khalik selama ramadhan kali ini bisa menuai kekecewaan kalau tidak waspada terhadap keamanan rumah sendiri. Kepolisian Resort Lombok Timur, NTB, mengimbau seluruh masyarakat setempat mewaspadai tindak kejahatan pada saat pelaksanaan shalat sunat tarawih dan subuh.

Pada saat menunaikan ibadah itu, sebagian besar rumah-rumah warga bisa dipastikan kosong karena mesjid-mesjid setempat menjadi tujuan. Keadaan itulah yang membuat pencoleng berpeluang memanfaatkan keadaan menguras kekayaan pemilik-pemilik rumah itu. 

Kepala Bagian Operasi Polres Dompu, Kompol Denny Priyadi, di Dompu, NTB, Jum'at, mengatakan, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya tindak kejahatan saat tarawih dan subuh itu pihaknya tetap waspada.

"Sejak awal bulan Ramadhan, kami mulai menerapkan operasi patuh dan cipta kondisi di Kabupaten Dompu. Tahun-tahun sebelumnya memang sering terjadi tindakan kriminal, karena itu kami mengintensifkan turun ke lapangan," ujarnya.

Menurut dia, saat tarawih pada malam hari merupakan waktu cukup rawan karena seringkali terjadi tindak kriminal. Langkah pencegahan dari polisi mengintensifkan patroli dan menempatkan beberapa petugas di titik-titik yang dianggap rawan.

Priyadi mengimbau masyarakat menjaga rumahnya masing-masing, misalnya dengan membuat kunci dobel dan tidak meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.

Di Dompu, kata Deny, kawasan yang paling rawan adalah wilayah perbatasan Sumbawa dan Dompu serta perbatasan Dompu dan Bima.

Ini menjadi prioritas utama, selain tempat-tempat peribadatan. Selain saat warga menjalankan shalat tarawih, waktu rawan lainnya adalah menjelang shalat subuh.

Biasanya setelah makan sahur, masyarakat langsung berangkat ke masjid. "Karena itu kami untuk menekan angka angka kriminalitas saat Ramadan adalah dengan menempatkan sepertiga kekuatan untuk menjangkau titik yang dianggap rawan," katanya.

Selama Ramadan, kata Deny, pihaknya mengintensifkan patroli di titik yang mempunyai potensi kerawanan. Apalagi, setelah penangkapan pimpinan Ponpes Umar bin Khattab Ustadz Abrori dan para pengikutnya.

"Untuk menjaga agar masyarakat bisa tenang saat menjalankan ibadah selama bulan suci Ramadhan, kami berupaya mengintensifkan patroli," katanya. (ANT232)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011