Jakarta (ANTARA News) - Indonesia adalah negeri yang sangat luas, membentang dari Sabang sampai Merauke. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2009 menurut BPS (Badan Pusat Statistik) sudah mencapai 231 juta jiwa.

Dengan jumlah penduduk sebesar itu, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat. Angka kemiskinan di Indonesia juga masih cukup tinggi. Jika menggunakan standar kemiskinan Bank Dunia, maka lebih dari 40 persen penduduk Indonesia masih tergolong miskin.

Dengan kondisi geografis yang sedemikian luas dan begitu banyaknya jumlah orang miskin di Indonesia, maka tak ayal setiap jam bisa terjadi kasus-kasus kemiskinan yang bisa mengguncang rasa kemanusiaan kita.  

Setiap hari kita akan dihadapkan dengan realita kemiskinan yang menohok batin kita. Bahkan sangat mungkin setiap minggu kita akan menemukan kasus kemiskinan akut yang menghujam relung sanubari kita.

Hierarki organisasi pemerintah yang berjenjang dari pusat sampai RT, sering kali juga belum mampu mendeteksi secara dini seluruh masalah kemiskinan dari warga negara yang harus dilindunginya. Panti-panti sosial juga masih belum cukup untuk melayani penderitaan orang miskin di seantero negeri. Organisasi kemasyarakatan pun belum bisa sepenuhnya mengetahui di manakah orang-orang miskin masih tersembunyi.

Meskipun sedemikian banyak organisasi pengelola dana sosial (termasuk pengelola dana zakat) hadir di Indonesia, tetapi keterbatasan jumlah jaringan kantor dan sumber daya manusia membuat mata kepedulian organisasi tersebut belum mampu memonitor semua titik kemiskinan di seluruh Indonesia. Selalu ada celah kemiskinan yang tidak terjamah oleh wajah organisasi pengelola dana sosial.

Menyadari semua hal tersebut, maka tidak ada cara lain, kecuali kita segera mengembangkan kepedulian dan partisipasi semua warga negara dalam rangka membantu mengatasi permasalahan kemiskinan di Indonesia.

Setiap warga negara harus ditumbuhkan rasa keterpanggilan untuk membantu saudaranya yang mengalami kesusahan. Setiap anggota masyarakat harus dibangunkan kesadaran sosial untuk membantu saudaranya yang menderita.  

Sangat baik apabila kepedulian sosial itu langsung ditunjukkan oleh warga negara dengan cara langsung membantu kesulitan secara nyata. Yaitu dengan mengulurkan bantuan material seperti makanan, pakaian, kesehatan atau pun dengan bantuan dana.

Akan tetapi, minimal yang diperlukan adalah setiap orang apabila melihat ada orang yang miskin dan memerlukan pertolongan, maka segera tergerak untuk memberitahukan kepada aparat pemerintah atau ke lembaga-lembaga sosial. Semua anggota masyarakat dapat bertindak sebagai penyampai informasi (informan) kemiskinan kepada aparat pemerintah atau badan-badan sosial.

Aparat pemerintah dan petugas organisasi pengelola dana sosial harus berterima kasih atas setiap informasi kemiskinan yang disampaikan oleh warga masyarakat dan segera menindaklanjutinya dengan mengirimkan bantuan yang diperlukan. Aparat pemerintah dan pengelola dana sosial harus memanfaatkan informasi tersebut dengan sebaik-baiknya sebagai bagian dari tugas yang diembannya di tengah masyarakat.  

Jika setiap warga masyarakat telah memiliki kesadaran untuk peduli sosial atau sekurang-kurangnya menyampaikan informasi kemiskinan kepada pemerintah dan organisasi pengelola dana sosial, maka sebagian permasalahan kemiskinan akut akan dapat dideteksi dan ditanggulangi lebih dini. Apabila kondisi ini telah betul-betul menjadi keseharian kita, berarti kita telah membangunkan Citizen Voluntarism

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011