Tarakan (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Kalimantan Utara menutup sejumlah layanan kepada masyarakat mulai Senin untuk selama beberapa hari ke depan karena lebih dari 100 tenaga kesehatan dan karyawan terpapar COVID-19.

"Jumlah nakes dan karyawan di RSUD Tarakan yang terpapar COVID-19 lebih dari 100 orang," kata Pelaksana Tugas Direktur RSUD Tarakan Franky Sientoro di Tarakan, Senin.

Para nakes dan karyawan yang terpapar COVID-19 rata-rata mengalami gejala ringan, seperti demam. Mereka menjalani isolasi mandiri untuk menuju pemulihan.

Ia menyebut pelayanan akan dibuka kembali sesuai dengan hasil evaluasi atas perkembangan situasi.

Baca juga: Sejumlah RS di Surabaya tutup sementara layanan IGD

Adapun jenis pelayanan yang ditutup, Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang hanya melakukan pelayanan gawat dan darurat atau prioritas satu dan pasien rujukan, serta instalasi rehabilitasi medik.

"Sebenarnya penutupan pelayanannya tidak semua, seperti di IGD tetap dibuka harus yang benar-benar 'emergency' atau prioritas satu dan pasien rujukan," kata Franky.

Poliklinik tetap buka kecuali instalasi rehabilitasi medik, karena ada enam petugas yang terpapar COVID-19. Namun saat ini, masih dilakukan pelacakan.

Saat ini, kasus aktif COVID-19 bertambah 34 orang di Tarakan sehingga jumlah warga terpapar menjadi 412 orang. Pasien COVID-19 yang meninggal bertambah satu orang sehingga jumlah yang meninggal akibat COVID-19 menjadi 399 orang.

Pasien sembuh bertambah 12 orang sehingga total kesembuhan 12.917 orang, sedangkan kontak erat 399 orang.

Baca juga: Dua RS di Sampang tutup karena tenaga medis positif COVID-19
Baca juga: Layanan IGD-Poliklinik RS Yarsi Simpang Empat tutup sementara

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022