Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh melakukan jemput bola atau turun langsung ke desa-desa dalam upaya percepatan vaksinasi COVID-19 bagi kelompok lanjut usia (lansia) di daerah itu.

“Sistem jemput bola masih kita gunakan, karena lansia ini banyak di rumah. Jadi, akses ke Poswindu dipandu oleh petugas di Puskesmas,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Aceh Iman Murahman di Banda Aceh, Senin.

Baca juga: Sebanyak 807.152 warga Aceh menerima dosis lengkap vaksin COVID-19

Baca juga: Dinkes: 5 juta dosis sudah digunakan di Aceh selama vaksinasi


Iman menjelaskan vaksinasi lansia di Aceh sudah mencapai 80,8 persen untuk dosis pertama dan 36,4 persen untuk dosis kedua.

Di pulau Sumatera, lanjut dia, vaksinasi lansia di Aceh menempati posisi ketiga cakupan untuk dosis pertama, sedangkan untuk dosis kedua, Aceh berada di posisi paling rendah se-Sumatera.

Data Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) mencatat target vaksinasi lansia di Aceh sebanyak 339.125 orang. Lansia yang sudah menerima dosis pertama sebanyak 273.859 orang dan dosis kedua 123.421 orang serta dosis ketiga 1.618 orang.

“Untuk lansia dosis ketiga juga sudah ada, cuma jumlahnya tidak signifikan,” kata Iman.

Oleh karena itu, menurut dia, seluruh kabupaten/kota di provinsi paling barat Indonesia itu masih menerapkan sistem jemput bola untuk mempermudah proses penyuntikan vaksin bagi kelompok lansia.

Baca juga: Penerima dosis kedua vaksinasi COVID-19 di Aceh baru 40,9 persen

“Banyak yang datang untuk dosis satu, sekarang dosis kedua yang sedang kita kejar bagi lansia,” katanya.

Iman mengatakan kelompok lansia tersebut paling berisiko terkena COVID-19. Apalagi, Indonesia sedang menghadapi lonjakan kasus varian Omicron.

“Kalau tingkat kematian di Aceh juga banyak lansia dan komorbid, jadi rata-rata terinfeksi COVID-19 dan komorbid, bukan semata-mata COVID-19,” katanya.

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022