Singapura (ANTARA) - Mata uang safe-haven yen mencapai level tertinggi hampir tiga minggu dan euro serta mata uang berisiko jatuh pada Selasa pagi, karena Rusia memerintahkan pasukan ke bagian-bagian yang memisahkan diri di Ukraina timur dan wilayah itu berada di ambang perang.

Yen naik tipis sekitar 0,2 persen menjadi 114,50 terhadap dolar di awal sesi Asia dan euro merosot sekitar 0,1 persen ke level terendah satu minggu di 1,1297 dolar. Franc Swiss, safe-haven lainnya, mencapai level tertinggi satu bulan semalam.

"Ini sangat terkendali ... tetapi dalam situasi ini metrik risiko adalah kekuatan pendorongnya," kata kepala strategi valuta asing NAB, Ray Attrill.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai wilayah merdeka pada Senin (21/2/2022) dan memerintahkan tentara Rusia untuk meluncurkan apa yang disebut Moskow sebagai operasi penjaga perdamaian ke wilayah tersebut.

Tidak segera jelas apakah tindakan tersebut merupakan awal dari invasi ke Ukraina yang telah diperingatkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya selama berminggu-minggu, tetapi Barat telah mulai merespons dengan menyiapkan sanksi.


Baca juga: Yen turun tipis, investor tetap khawatir atas ketegangan di Ukraina


Rubel Rusia merosot lebih dari 3,0 persen terhadap dolar pada Senin (21/2/2022) dan memperpanjang penurunannya pada Selasa pagi, merayap sekitar 0,3 persen lebih rendah ke level terendah 15-bulan di 80,3930 terhadap dolar. Mata uang Ukraina turun lebih dari 1,0 persen pada Senin (21/2/2022).

Dolar Australia dan Selandia Baru yang sensitif terhadap risiko diperdagangkan di bawah tekanan, tetapi tetap dalam kisaran baru-baru ini karena para analis mengatakan harga komoditas dan pasar telah memposisikan short dolar Australia untuk membatasi kerugian.

Dolar Australia terakhir turun sekitar 0,1 persen pada 0,7182 dolar AS.

"Penjualan tajam dalam aset Rusia adalah pengingat nyata bahwa ketegangan tetap sangat tinggi dan sentimen risiko sedang melanda pasar ekuitas, kredit dan obligasi," kata analis Westpac dalam sebuah catatan.


Baca juga: Dolar capai tertinggi 1 bulan terhadap yen karena imbal hasil AS naik

"Namun, kisah komoditas tetap sangat mendukung dan kami berada di tengah musim dividen penambang yang berarti bahwa kami kemungkinan akan melakukan aksi harga yang lebih rendah di sekitar 0,72 dolar AS."

Kiwi sedikit melemah di 0,6695 dolar dan sterling turun sekitar 0,1 menjadi 1,3590 dolar.

Indeks dolar AS bertahan di 96,083.

Pasar mata uang kripto berada di bawah tekanan, dengan bitcoin duduk di dekat level terendah tiga minggu Senin (21/2/2022) di 37.112 dolar AS.


Baca juga: Yen dan euro di bawah tekanan jelang pertemuan bank sentral
Baca juga: Dolar menguat atas euro dan yen, sementara pound "rebound"

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022