Jakarta (ANTARA) - Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati mendorong bank-bank sampah untuk mengadopsi manajemen yang lebih profesional untuk mendorong mereka semakin besar.

Dalam Rapat Koordinasi Nasional Bank Sampah ke-7 yang diikuti virtual dari Jakarta, Selasa, Dirjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Vivien mengatakan hal itu bisa dicapai dengan bantuan Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI).

"Saya harapkan Asosiasi Bank Sampah Indonesia ini bisa juga membantu bank sampah yang ada di seluruh Indonesia untuk masalah manajemen. Kita pakai yang lebih profesional, kita tinggalkan manajemen warung," kata Vivien.

Hal itu perlu dilakukan agar bank sampah dapat semakin besar, demi mendukung mencapai target pengurangan sampah 30 persen dan penanganan 70 persen pada 2025.

Baca juga: DLHKP Kota Kediri maksimalkan peran bank sampah

Baca juga: Peserta "Magang Merdeka" di Kediri ciptakan aplikasi bank sampah


Aturan tentang bank sampah sendiri telah tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sampah Pada Bank Sampah.

Di dalamnya, tertulis bahwa bank sampah baik induk atau unit untuk memiliki kelembagaan,  mulai dari korporasi untuk jenis yang besar, yayasan, koperasi dan sejenisnya.

Pada regulasi itu juga didorong tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility, CSR) untuk bisa membantu bank sampah.

Terkait relasi dengan pihak yang menampung hasil dari bank sampah, dia mendorong dibangun prosedur operasi standar mulai dari bank sampah unit berlanjut ke bank sampah induk.

"Karena tanpa penampung hasil,  bank sampah itu akan mati," demikian Vivien.*

Baca juga: Pemkot Jakarta Selatan targetkan kurangi 345 ton sampah per hari

Baca juga: Pemkot Depok targetkan terbentuk 925 bank sampah

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022