Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan RI (Kemenkes) Dante S. Harbuwono mengatakan bahwa tempat isolasi mandiri yang baik adalah ruangan yang bisa mencegah terjadinya kontak langsung pasien dengan anggota keluarga.

“Jadi sebenarnya, karakteristik yang baik dari ruangan isolasi mandiri adalah terhindar kontak secara langsung dengan anggota keluarga lainnya. Itu yang paling penting,” kata Dante, dalam Talkshow Antisipasi Lonjakan Kasus Omicron di Luar Jawa-Bali yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.

Dante menuturkan, sebuah ruangan yang dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri tidak perlu selalu memerlukan penyejuk udara (AC), namun harus bisa memberikan proteksi antaranggota keluarga agar mencegah terjadinya penularan COVID-19 di dalam rumah.

Bila berbicara mengenai sirkulasi udara, katanya, keluarga dapat memperhatikan sirkulasi pada jendela ataupun lubang ventilasi lainnya agar pertukaran udara dalam kamar anggota yang terinfeksi itu dapat berjalan dengan baik.

Menurut Dante, keluarga perlu benar-benar menjaga jarak dengan orang yang terinfeksi meski berada di dalam satu rumah. Bila ruang isolasi dirasa tidak memadai dan aktivitas tidak bisa dilakukan secara terpisah, maka masyarakat diimbau untuk melakukan isolasi terpusat yang disediakan pemerintah.

“Termasuk menggunakan kamar mandi sendiri ya. Karena salah satu sumber pencemaran adalah melalui toilet yang dipakai secara bersama-sama,” kata Dante.

Sebelumnya Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro turut meminta setiap keluarga untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan saat menjalani isolasi mandiri agar tidak terbentuk klaster keluarga dalam masyarakat.

“Kita harus benar-benar yakin bahwa diri kita bisa memproteksi anggota keluarga lain yang ada di rumah. Jangan sampai ada yang tertular,” kata Reisa dalam Siaran Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (21/2).

Reisa menuturkan setiap anggota yang mulai merasakan gejala menyerupai flu, seperti batuk, pilek dan sakit tenggorokan yang diikuti demam, segera melakukan tes COVID-19, baik melalui tes swab antigen ataupun swab PCR, agar dapat memastikan penyakit yang diderita.

Selain memastikan diri, apabila salah satu keluarga ada yang terinfeksi, anggota keluarga harus benar-benar bisa menjaga jarak juga memakai masker tepat di bagian hidung.

Setiap keluarga, kata Reisa, harus rajin menyemprotkan disinfektan ke setiap sisi rumah, rajin mencuci tangan serta memastikan sirkulasi udara, baik dari jendela ataupun pintu, berjalan dengan baik, termasuk memperhatikan syarat klinis dan syarat rumah untuk melangsungkan masa isolasi mandiri.

Reisa mengimbau walaupun sedang menjalankan isolasi mandiri di rumah bersama dengan keluarga lain yang sehat, diharapkan tidak ada kontak erat lewat beraktivitas, seperti makan atau menonton televisi bersama agar pembentukan klaster itu benar-benar tidak terjadi.

“Jadi kalau positif langsung konsultasi dan isolasi. Kalau misalnya kita bergejala ringan sedikit pun, kita bisa langsung mengantisipasi untuk melakukan isolasi mandiri. Jadi kita menjaga diri kita dan orang-orang tersayang,” ucap Reisa.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022