Semua rezim otoriter pada awalnya muncul karena waktu berkuasa lama.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Fraksi PKS DPR RI Mardani Ali Sera menegaskan partainya tetap konsisten pelaksanaan pemilu 5 tahun sekali.

"PKS akan konsisten berjuang sesuai dengan konstitusi. Pemilu tiap 5 tahun dan maksimal dua periode untuk jabatan presiden," kata Mardani dihubungi di Jakarta, Rabu.

Mardani mengatakan hal itu ketika menanggapi wacana Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang mengusulkan penundaan jadwal pelaksanaan Pemilu 2024 selama 1 tahun hingga 2 tahun.

Mardani menjelaskan bahwa pemilu selama ini tidak pernah mengganggu pembangunan. Sebaliknya, niat berkuasa lebih lama yang dapat mengganggu demokrasi di Indonesia.

"Semua rezim otoriter pada awalnya muncul karena waktu berkuasa lama. Oleh karena itu, tegas konstitusi membatasi dua periode dan pelaksanaan pemilu 5 tahun sekali," kata Mardani.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar mengusulkan penundaan jadwal Pemilu 2024 selamam 1 tahun  hingga 2 tahun agar momentum perbaikan ekonomi tidak hilang dan tidak terjadi pembekuan ekonomi.

Ia menilai pandemi COVID-19 yang terjadi selama 2 tahun mengakibatkan stagnasi, bahkan penurunan perekonomian nasional. Namun, dalam beberapa waktu ini mulai tampak ada tren perbaikan ekonomi yang cukup positif.

Menurut dia, prospek pertumbuhan ekonomi yang sangat positif ke depan tidak boleh diabaikan sehingga pelaksanaan Pemilu 2024 yang rencananya pada tanggal 14 Februari 2022 jangan sampai mengganggu prospek ekonomi yang sudah berlangsung cukup baik saat ini.

Baca juga: Wakil Ketua DPR RI Muhaimin usulkan Pemilu 2024 ditunda 1-2 tahun

Baca juga: Anggota DPR: Usulan penundaan Pemilu 2024 cederai kesepakatan bersama

Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022