Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menargetkan bisa menghasilkan jagung sebanyak 1,624.357 ton pipilan kering selama tahun 2022, untuk terus bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Produksi jagung pada 2022 itu naik dari 2021 yang masih 1.597.073 ton," ujar Pelaksana tugas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Bahruddin Siregar di Medan, Rabu.

Kenaikan produksi didorong oleh kenaikan produktivitas yang menjadi sebesar 6,25 ton per hektare dari 6,21 ton per hektare pada 2021

Produksi yang sebesar 1,624.357 ton itu mendekati kebutuhan yang pada tahun 2022 sebesar 1.625.711 ton.

"Produksi jagung memang terus meningkat dan sempat surplus. Tetapi diakui peningkatan produksinya masih ketinggalan dari besaran kenaikan kebutuhan," katanya

Kebutuhan semakin besar karena Sumut juga sudah mengekspor jagung yang disangrai.

"Makanya Pemprov Sumut terus mendorong peningkatan produksi jagung. Selain untuk bisa memenuhi kebutuhan dan untuk ekspor, juga diharapkan bisa menekan ketergantungan impor,"katanya.

Masih adanya impor jagung, sering membuat harga di tingkat petani berfluktuasi.

Produksi jagung di Sumut sendiri terbesar dari Kabupaten Karo,

Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi PM Yusmanto, menyebutkan, ekspor jagung sangrai Sumut sudah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir, walau dalam jumlah yang terbatas.

Ekspor jagung sangrai itu juga masih ke Singapura.

Pada tahun 2020 misalnya, ekspor jagung sangrai masih sebanyak-banyaknya 54 ton senilai Rp425 juta.

"Tahun 2021, volume ekspor meningkat, tapi kenaikannya belum diketahui karena masih dalam proses pendataan," katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022