Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menargetkan mampu memanen 1.881.848 ton jagung pada tahun 2024 atau lebih tinggi dari realisasi tahun sebelumnya yakni 1.810.418 ton.

"Kami memperkirakan kebutuhan jagung pada tahun ini 1.492.573 ton sehingga nantinya ada surplus 389.275 ton," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini di kantornya, Medan, Senin.

Pemprov Sumut, Juwaini memastikan, akan melakukan berbagai cara untuk mewujudkan target tersebut, salah satunya dengan memaksimalkan bantuan dari pemerintah pusat.

Kementerian Pertanian memberikan bantuan Rp530,86 miliar kepada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara.

Dana itu di antaranya digunakan untuk penyediaan bantuan benih padi (Rp23,94 miliar), benih padi biofortifikasi (Rp5,23 miliar), benih jagung (Rp162,21 miliar).

Juwaini optimistis target tersebut dapat tercapai supaya harga jagung pakan terjaga.

Dengan demikian, dia yakin harga telur ayam dan daging ayam di Sumut tetap terkendali.

"Kami selalu berkomunikasi dengan industri pakan ternak dan gabungan pengusaha pakan terkait stok jagung ini," tutur Juwaini.

Menurut dia, saat ini di Sumut ada sekitar 10 pabrik pengolahan pakan ternak. Selain itu, ada pula peternak mandiri yang dikelola swadaya oleh masyarakat.

Pemprov Sumut, Juwaini menegaskan, akan berupaya untuk menyediakan kebutuhan akan pakan ternak tersebut.

Untuk itu, dia menambahkan, beberapa wilayah penghasil utama jagung di Sumut seperti Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Simalungun akan dioptimalkan potensinya.

Pada tahun 2024, Pemprov Sumut menargetkan produksi 1.881.848 ton jagung dengan perkiraan kebutuhan 1.492.573 ton jagung. Artinya, akan ada 389.275 ton surplus jagung pada periode tersebut.

Di Sumut, berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata jagung di tingkat peternak mencapai Rp6.300-Rp7.100 per kilogram dalam satu pekan terakhir 5-12 Februari 2024.

Nilai itu lebih tinggi dibandingkan harga acuan penjualan jagung di konsumen yang diatur pemerintah dalam Peraturan Bapanas Nomor 5 Tahun 2022 yakni Rp5.000 per kilogram.

Untuk itu, selain memperbanyak stok melalui penanaman, pemerintah melalui Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara menyalurkan jagung pakan impor di wilayahnya.

Untuk tahap pertama, sebanyak 440 ton jagung pakan impor kepada 21 peternak di wilayahnya

Jagung pakan tersebut dibagi rata ke 21 peternak sehingga masing-masing mendapatkan 20 ton.

Para peternak, yang diusulkan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan serta asosiasi peternak ayam Sumut, mendapatkan jagung tersebut dengan harga Rp5 ribu per kilogram.

Adapun Bulog Sumut mendapatkan alokasi jagung pakan impor sebanyak 8.220 ton yang akan tiba bertahap sampai Februari 2024.

Baca juga: Pemprov Sumut: Pengalihan rawa jadi sawah diawali survei
 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024