Sebagai wujud langkah konkret penguatan kolaborasi, BRIN mengusulkan empat kegiatan penelitian yang dapat dikerjakan bersama anggota G20
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menargetkan terciptanya kerja sama riset dengan empat topik utama yakni penelitian tentang keanekaragaman hayati, kelautan, energi baru dan terbarukan (EBT), dan penelitian ruang angkasa dan atmosfer di perhelatan G20.

"Sebagai wujud langkah konkret penguatan kolaborasi, BRIN mengusulkan empat kegiatan penelitian yang dapat dikerjakan bersama anggota G20," kata Pelaksana Tugas Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Agus Haryono dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Agus yang juga sebagai Ketua Pertemuan Inisiatif Riset dan Inovasi G20 atau Research and Innovation Initiative Gathering (RIIG), menilai perlu adanya penguatan kolaborasi penelitian dan inovasi di antara negara anggota G20.

Dalam rangkaian RIIG yang puncak kegiatannya akan dilakukan pada 13 Juli 2022 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, BRIN mengusulkan dua topik utama yang akan dibahas bersama anggota G20, yaitu meningkatkan kerja sama riset dan inovasi melalui berbagi sarana, infrastruktur dan pendanaan, dan pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk mendukung ekonomi hijau dan biru.

Pihaknya berharap pembahasan pada topik tentang peningkatan kerja sama riset dan inovasi di antara negara anggota G20 akan menghasilkan platform kolaborasi yang lebih kuat dan menekankan peran penting riset dan inovasi dalam pembangunan ekonomi.

"Platform kolaboratif yang lebih kuat dan lebih efektif dalam penelitian dan inovasi, khususnya di antara negara-negara anggota G20," katanya.

Indonesia mengajak negara-negara anggota G20 untuk berbagi fasilitas dan infrastruktur penelitian, mengurangi kesenjangan yang ada, dan mengembangkan mekanisme dukungan riset dan inovasi bagi negara-negara anggota.

Ia juga berharap G20 akan lebih menekankan nilai dan peran penting penelitian dan inovasi dalam membangun ekonomi dunia yang tangguh, dan dalam menghadapi masalah dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah khususnya negara-negara anggota G20 dan masyarakat dunia.

Indonesia menyambut secara terbuka dan mendorong peneliti dari seluruh negara anggota G20 untuk melakukan penelitian di Indonesia sesuai dengan
skema kebijakan dan regulasi yang berlaku,m demikian  Agus Haryono.

Baca juga: Indonesia dorong pentingnya akses yang adil atas sumber daya antariksa

Baca juga: BRIN: Pemanfaatan EBT solusi energi masa depan ekonomi dan lingkungan

Baca juga: Pimpinan MPR: Ruang angkasa Indonesia perlu diatur dalam konstitusi

Baca juga: Masa depan energi Indonesia ada di laut

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022