Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono mengatakan selama semester I tahun ini pihaknya berhasil meningkatkan pertumbuhan aset hingga mencapai Rp18,11 triliun, tumbuh 9,96 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

"Kalau dilihat pada periode Juni 2010 aset Bank DKI tercatat Rp16,47 triliun, sedangkan pada Juni 2011 menjadi Rp18,11 triliun, ini artinya terjadi pertumbuhan sebesar 9,96 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010," kata Eko usai acara buka puasa bersama di Jakarta, Kamis malam.

Dari sisi kredit, lanjut Eko, kredit Bank DKI juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, dari Rp7,3 triliun per Juni 2010 menjadi Rp9,4 triliun per Juni 2011.

"Ini kurang lebih tumbuhnya Rp2,07 triliun atau 28,03 persen, dengan komposisi kredit konsumtif 57 persen dan kredit produktif 43 persen," ujarnya.

Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan dari Rp13,96 triliun per Juni 2010 menjadi Rp14,22 triliun per Juni 2011.

Dinilainya, komposisi DPK Bank DKI hingga saat ini dapat terjaga dengan baik serta sehat, dengan perbandingan dana pemda dan non pemda kurang lebih berbanding sebesar 44 persen berbanding 56 persen.

Ia menambahkan, laba sebelum pajak juga bisa dicapai dengan baik per Juni 2011 ini, dan mengalami peningkatan dari sebelumnya. Per Juni 2010 laba sebelum pajak Bank DKI sekitar Rp167 miliar dan per Juni 2011 peningkatannya 26 persen atau Rp210 miliar.

Selain itu, rasio keuangan Bank DKI juga tetap berada dalam batas wajar, rasio LDR sebelumnya 52,21 persen menjadi 65 persen.

"Rasio LDR ini seharusnya bisa tumbuh lebih besar lagi, mengingat adanya pipeline yang sekarang ini masih ada di bank DKI dengan kisaran Rp2,3 triliun, tentunya ini akan disalurkan melalui sektor korporat,untuk segmentasi komersial, ini belum dieksekusi karena untuk menjaga posisi CAR," jelasnya.

Dikatakannya, Bank DKI juga selalu berhati-hati dalam menjaga ekspansi perkreditannya, karena Bank DKI peduli terhadap NPL sehingga bisa terus terjaga dengan sebaik-baiknya.

Dari sisi efisiensi, Bank DKI berhasil menekan rasio Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) dari semula 82,59 persen (Juni 2010) menjadi 76,04 persen (Juni 2011).

Return On Equity (ROI) juga berhasil ditingkatkan dari 25,21 persen (Juni 2010) menjadi 30,06 persen (Juni 2011). Demikian juga Return On Asset (ROA), meningkat dari 2,27 persen menjadi 2,61 persen.

Sedangkan Net Interest Margin (NIM) terus membaik dari 5,85 persen (Juni 2010) menjadi 5,74 persen (Juni 2011). NPL gross terjaga stabil pada posisi 4,09 persen pada Juni 2011 dibandingkan 4,05 persen pada Juni 2010. (ANT135/A023/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011