Jakarta (ANTARA) - Pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur menaikkan harga tahu dan tempe saat kembali berjualan setelah melakukan aksi mogok pada 21-23 Februari 2022.

Salah satu pedagang tahu dan tempe, Nurhasadah, mengatakan bahwa dirinya menaikkan harga jual Rp1.000 dibandingkan dengan sebelumnya.

Baca juga: Pedagang di Pasar Slipi tidak naikkan harga tahu dan tempe

"Iya, baru dagang hari ini. Untuk harga naik sedikit, biasanya saya jual Rp5 ribu sekarang Rp6 ribu. Rata-rata tempe, tahu naik Rp1.000," kata Nurhasadah di Jakarta, Kamis.

Nurhasadah menuturkan kenaikan harga tahu dan tempe itu mendapat keluhan dari para pembeli. Meskipun kenaikannya hanya Rp1.000.

"Saya dikirim dari sana (produsen) juga sudah mahal. Untuk tahu dari Rp4 ribu jadi jadi Rp5 ribu. Kalau tahu yang bagus dari Rp8 ribu jadi Rp9 ribu. Respon pembeli sih ada saja yang mengeluh," ujar Nurhasadah.

Baca juga: Harga kedelai tinggi, produsen tahu tempe datangi Fraksi PDIP DPRD DKI

Pedagang tahu dan tempe di Pasar Kramat Jati lainnya, Unang, mengatakan bahwa pasokan dari produsen belum normal pada hari pertama usai mogok produksi.

Alasannya karena para perajin tempe dan tahu tidak memiliki modal banyak membeli kedelai. Dia mengatakan meskipun ada kenaikan harga namun untuk ukuran tahu dan tempe masih tetap sama seperti sebelumnya.

"Ukuran sama saja, hanya kenaikan harga," ujar Unang.

Baca juga: Mayoritas pedagang tahu tempe di Pasar Slipi hentikan penjualan

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022