Negara Anggota G20, kata dia, juga siap membangun sistem pencegahan global guna mengantisipasi potensi pandemi di masa depan.

"Terdapat juga krisis iklim, di mana para kepala negara dan pemerintahan dunia pada Conference of Parties ke-26 (COP26) telah menyatakan komitmen agar kenaikan suhu bumi tidak lebih dari 1,5 derajat jika dibanding pre-industrial time,” tuturnya.

Baca juga: Presidensi G20 Indonesia bawa manfaat bagi agenda nasional

Di tingkat regional, sebagai perwakilan negara kawasan Asia Pasifik dan satu-satunya negara ASEAN dalam keanggotaan G20, terdapat ekspektasi khusus terhadap kepemimpinan Indonesia.

Ekspektasi itu agar Indonesia dapat menyuarakan perspektif emerging countries dalam Forum G20 yang keanggotaannya didominasi negara maju.

“Di tingkat nasional, ada berbagai manfaat ekonomi yang dapat direalisasikan melalui Presidensi G20, seperti peningkatan konsumsi domestik, penambahan PDB nasional, dan penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor," ucap Mira.

Mira mengatakan Presidensi G20 Indonesia juga menjadi momentum konsolidasi kebijakan nasional untuk tiga isu prioritas, yaitu arsitektur kesehatan global yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi.

Dengan dilandasi arti penting Presidensi G20 Indonesia di tingkat internasional, regional, dan nasional, Pemerintah berkomitmen untuk terus menyuarakan seluruh perhelatan forum tingkat global itu kepada masyarakat.

“Oleh karena itu, menjadi tugas penting bagi pemerintah Indonesia untuk menyampaikan narasi utama, pesan, dan agenda strategis Indonesia tidak hanya bagi masyarakat internasional, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Penyebaran informasi dan komunikasi publik menjadi salah satu elemen penting dalam menyukseskan Presidensi G20 Indonesia 2022.

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022