Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Agung Laksono berpendapat, tidak ada salahnya Indonesia meniru Iran dalam memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi alternatif. Hal itu disampaikan Agung di Gedung PR/MPR Jakarta, Jumat berkaitan dengan kunjungannya ke Iran beberapa hari lalu. Agung mendukung penggunaan teknologi nuklir sepanjang hal itu tidak digunakan untuk kepentingan persenjataan. Selama lawatan beberapa harinya ke Iran, Agung sempat mengunjungi instalasi nuklir di negara itu. Menurut Agung, mencari energi alternatif merupakan keharusan bahkan menjadi hak semua negara termasuk Indonesia. Karena itu merupakan langkah yang bodoh bila ada negara lain, misalnya AS yang menghalangi upaya pengembangan dan pencarian nuklir sebagai energi alternatif. "Jangan hanya karena kepentingan negara besar terhalangi lalu mencegah negara lain mengembangkan tehnologi nuklir. Teknologi nuklir bukan hanya monopoli negara tertentu, tetapi bisa saja dikembangkan oleh negara-negara manapun sepanjang bisa dipertanggung jawabkan keamanannya," kata Agung. Wakil Ketua Umum Golkar itu justru khawatir bila pengembangan tehnologi nuklir di Iran sebagai sumber energi alternatif listrik dihalangi negara lain. Jika hal itu (menghalangi) dilakukan akan menimbulkan gejolak dunia termasuk mempengaruhi harga minyak dunia. Saat ini produksi minyak Iran mencapai 4,6 juta barel dan hanya 1,6 juta barel yang digunakan sendiri, sisanya di ekspor. "Bisa dibayangkan bila sampai Iran mengalami krisis, harga minyak dunia bisa mencapai harga 100 dolar per barel, sehingga bisa mengakibatkan negara-negara lain seperti Indonesia akan ikut terpukul, katanya. Agung menegaskan, upaya negara-negara besar untuk membawa Iran ke Dewan Keamanan PBB terkait dengan nuklir ini sama sekali tidak beralasan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006